MAKALAH TENTANG
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN AFEKSI ANAK
Diajukan untuk
presentasi perkembangan dan
bimbingan peserta didik

Disusun oleh :
Fahru Rozi A
Anisa Asyfah
Sopariah
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN ISLAM GARUT 2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah pengembang peserta dididk.
Dalam menulis makalah
diperlukan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta memerlukan sebuah
kevalidasian informasi. Karena makalah itu sendiri akan menjadi sumber ilmu dan
rujukan banyak orang dalam menulis. Untuk menjadi guru Sekolah Dasar (SD) yang
profesional, penulis harus menguasi dasar-dasar pengetahuan baik pengetahuan
pada materi yang akan diajarkan maupun pengetahuan tentang strategi
pembelajaran yang tepat untuk diterapkan berdasarkan karakteristik peserta didik,
termasuk pula pada pengetahuan pembentukkan sikap anak yang menjadi titik fokus
penulis.
Yang akan menjadi titik
fokus utama penulis dalam menyusun, meneliti, mengkaji, serta memahami
materi-meteri yang penulis persembahkan dalam makalah ini ialah mengenai ”
Strategi Pembelajaran Afektif Pada Anak Sekolah Dasar”, meskipun di dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengalami kesulitan-kesulitan yang cukup
signifikan.
Salah satu tujuan
penulis menyusun makalah ini ialah dalam rangka
penyelesaian tugas yang diberikan oleh dosen penulis. Penulis berharap bisa
mendapatkan nilai terbaik dari dosen penulis dalam penilaian makalah ini.
Walaupun penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan dan jauh dari kesempurnaan.
Akhir kata, penulis
ucapkan terimakasih kepada bapak Afip pismansyah selaku dosen perkembangan dan
bimbingan peserta didik. yang . Dan
terimakasih pula kepada orangtua penulis yang telah memotivasi dan membiayai
penulis dalam penyusunan makalah ini.
Daftar
isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah....................................................................
5
B.
Rumusan masalah.............................................................................
5
C.
Tujuan penulisan..............................................................................
6
D.
Sistematika
Penulisan.......................................................................
6
BAB II PEMBAHASAN
1. PEREKEMBANGAN
SOSIAL ANAK..........................................
7
A.
Makna
Perkembangan Sosial Anak..............................................
7
B.
Bentuk – Bentuk
Tingkah laku Sosial...........................................
7
2.
TENTANG EMOSI DAN AFEKSI.................................................
11
A.
Pengertian Emosi dan Afeksi.......................................................
11
B. Karakteristik Perkembangan emosi..............................................
12
C. Hubungan dan pengaruh antara emosi dan tingkah laku............. 12
D. Peranan Guru dalam Mengembangkan Emosi Afeksi Anak Usia Dini 13
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
.
Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Kesepakatan
para ahli menyatakan bahwa : suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang
lebih maju dan lebih dewasa, naqmun mereka berbeda-beda pendapat tentang
bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. (Ani
Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22).
B. Rumusan Masalah
Sehubungan
dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah di dalam
makalah ini adalah :
1.
Apa makna perkembangan sosial anak ?
2.
Bagaimana bentuk – bentuk tingkah laku sosial pada anak ?
3. Apa maksud dan pengetian dari afeksi.?
4. Bagaimana hubungan dan pengaruh antara emosi dan tingkah laku.?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui makna perkembangan sosial dan
afeksi anak ; mengetahui bentuk-bentuk perkembangan social, anakmaksud dari
afeksi, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak dan
pengaruh perkembangan sosial anak terhadap tingkah laku anak dan mengetahui
bagian bagian afeksi.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu Pertama: Pendahuluan, meliputi
latar belakang masalah, rumusan masala dan sistimatika uraian. Kedua: Isi atau
bagian teori dan hasil meliputi ; makna perkembangan sosial anak, bentuk-bentuk
perkembangan sosial anak ; faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
anak dan pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak maksud dari afeksi dan sedikit pembahasan tentang afeksi emosi ; ketiga:
kesimpulan; kemudian daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
II.1 PEREKEMBANGAN SOSIAL ANAK
A.
Makna
Perkembangan Sosial Anak
Syamsu Yusuf
(2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu
kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa :Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.
B. Bentuk – Bentuk Tingkah laku Sosial
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa :Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.
B. Bentuk – Bentuk Tingkah laku Sosial
Dalam perkembangan menuju kematangan sosial,
anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk interkasi sosial diantarannya :
1.
Pembangkangan (Negativisme)
Bentuk tingkah
laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan
disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan
kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai
puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam
tahun.
Sikap orang tua
terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang nakal, keras
kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami
sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah
independent.
2. Agresi
(Agression)
Yaitu perilaku
menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi
merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak
terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan
menyerang seperti ; mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya.
Sebaiknya orang
tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan
perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka
egretifitas anak akan semakin memingkat.
3. Berselisih
(Bertengkar)
Sikap ini
terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku
anak lain.
4. Menggoda
(Teasing)
Menggoda
merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental
terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang
menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5. Persaingan
(Rivaly)
Yaitu keinginan
untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai
terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam
tahun semangat bersaing ini akan semakin baik
6. Kerja sama
(Cooperation)
Yaitu sikap mau
bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun
atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin
berkembang dengan baik.
7. Tingkah laku
berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah
laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud
dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.
8. Mementingkan diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap
egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
9. Simpati
(Sympaty)
Yaitu sikap
emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau
bekerjasama dengan dirinya.
II.2 Tentang emosi dan
afeksi
A. Pengertian Emosi dan Afeksi
Emosi adalah keadaan
atau perasaan yang bergejolak pada diri individu yang disasari dan diungkapkan melalui
wajah atau tindakan.
Menurut Erna Wulan
Syaodih (2005: 46);
Emosi adalah suatu
keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner
adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai
kesejahteraan dan keselamatan individu.
Pada dasarnya prinsip
emosi meliputi takut, gelisah, marah, sedih, senang/gembira, manfaat emosi
dalam kehidupan yaitu emosi memperkaya kehidupan, emosi sebagai dasar kebutuhan
seni, emosi memberi tenaga tambahan, emosi memacu untuk berbuat baik,
emos merupakan obat, emosi merupakan alat informasi.
Afeksi adalah
menyangkut tentang perasaan terhadap seluruh objek pada suatu sikap, emosi dan
perilaku. Afeksi terbagi atas 2 yaitu:
1. Afeksi positif adalah
sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui,
serta melaksanakan norma yang berlaku dimana individu itu berada.
2. Afeksi negatif adalah
sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, penolakan atau tidak menyetujui
suatu objek dimana individu itu berada.
B. Karakteristik Perkembangan emosi
Meningginya emosi
terutama karena anak (laki-laki ataupun perempuan) berada di bawah tekanan
sosial dan mereka menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia
kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu.
Jenis emosi yang secara
normal di alami adalah cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas
cemburu, sedih dan lain-lain.
Hal ini dapat terlihat
jelas bahwa banyaknya karakteristik pada perkembangan emosi, tetapi karakter-karakter
itu dapat terlihat sangat jelas dan nampak ketika anak mempunyai suatu
masalah/konflik emosi akan muncul dari tatapan wajahnya.
C. Hubungan dan pengaruh antara emosi dan tingkah laku
Hubungan antara emosi
dan tingkah laku itu sangat dekat. Dimana gangguan emosi itu merupakan penyebab
tingkah laku dari kesulitan berbicara tertentu, telah diketemukan bahwa tidak
disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara. Ketegangan emosional yang cukup
lama mungkin menyebabkan seseorang gagap. Seseorang gagap seringkali relatif
dapat normal dalam berbicara, apabila mereka dalam keadaan relaks atau senang.
Setiap takut, malu-malu
atau agresif dapat merupakan akibat dari ketegangan emosi atau frustasi dan
dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu atau situasi-situasi tertentu.
Pengaruh antara
emosi dan tingkah laku dapat terjadi dimana rasa takut atau marah dapat
menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan, mulut menjadi kering, cepatnya
jantung berdetak/berdenyut, derasnya aliran darah/tekanan darah, sistem pencernaan
mungkin berubah selama pemunculan emosi.
D. Peranan Guru dalam Mengembangkan Emosi Afeksi Anak Usia Dini
Dalam kaitannya dengan
emosi yang cenderung banyak melamun dan sulit diterka, maka satu-satunya hal
yang dapat dilakukan oleh guru adalah konsiten dalam pengelolaan kelas dan
memperlakukan anak seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Guru-guru
dapat membantu mereka yang bertingkah laku kasar dengan jalan mencapai
keberhasilan dalam pekerjaan atau tugas sekolah sehingga mereka menjadi anak
yang lebih tenang dan lebih mudah ditangani.
Dalam mengembangkan
emosi afeksi anak guru mempunyai peranan yaitu guru memberikan acuan motivasi
kepada anak dengan bentuk cara apa saja yang dapat meringatkan emosional anak
yang sedang terjadi, sehingga dengan adanya motivasi yang diberikan emosi itu
dapat berkurang.
BAB III
KESIMPULAN
Perkembangan sosial merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat
sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang
lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman
bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Perkembangan sosial individu dimulai
sejak anak usia 18 bulan.
Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus.
Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus.
Perkembangan sosial juga sangat
mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang
tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang
baik.
Afeksi adalah
menyangkut tentang perasaan terhadap seluruh objek pada suatu sikap, emosi dan perilaku.
Afeksi terbagi atas 2 yaitu:
1. Afeksi positif adalah
sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui,
serta melaksanakan norma yang berlaku dimana individu itu berada.
2. Afeksi negatif adalah
sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, penolakan atau tidak menyetujui
suatu objek dimana individu itu berada.
Menurut Erna Wulan Syaodih (2005: 46);
> Emosi adalah suatu keadaan
yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment
(penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan
dan keselamatan individu. Dan Jenis emosi yang secara
normal di alami adalah cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas
cemburu, sedih dan lain-lain.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Cahyani
Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press
Group, 2006).
Hurlock
B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa,
Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang
Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.
LN
Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)
Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)
Santrock,
John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa
Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga,
2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar