Diajukan untuk
memenuhi tugas bimbingan peserta didik

Disusun oleh :
Fahru Rozi A
Eka Setia
Zaenal Arifin
Aep
Yuli
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN ISLAM GARUT 2013
. KATA PENGANTAR
Syukur Alkhamdulillah segala puji hanya milik Allah
SWT, Sholawat dan assalam kepada Rasullah Nabi Muhammad SAW. kami bersyukur
atas rahmat, berkah dan karunia Allah SWT sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai PENDIDIKAN KAYU TANAM Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
PENGANTAR PENDIDIKAN. Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembaca serta menambah wawasan dan pengetahuan pembaca .
Dalam penulisan makalah ini tida sedikit hambatan
yang dialami kami, namun berkat usaha, tekat dan bantuan serta motivasi dari
berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Rasa hormat dan terima
kasih yang setulusnya saya sampaikan kepada Bapak Drs. R.S.Kusmaryono M.pd selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar
pendidikan atas segala bimbingan dan
arahan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan, sehingga
kelompok kami mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah tersebut.
Garut, Agustus 2013
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHLUAN
Latar
belakang masalah ...........................................................................................
Rumusan
masalah....................................................................................................
PEMBAHASAN
Ruang Pendidikan
INS Kayutanam........................................................................
Masa Awal RP
INS Kayutanam .............................................................................
RP INS
Kayutanam.................................................................................................
Strategi Pembelajaran RP
INS Kayutanam,............................................................
Tingkat Pendidikan RP INS Kayutanam,..............................................................
Zaman
Kemerdekaan,.............................................................................................
Ruang
Pendidikan INS Kayutanam ......................................................................
Masa Awal RP INS Kayutanam.............................................................................
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dr dulu sampai sekarang pendidikanini merupakan hal yang paling penting untuk membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik, pendidikan tidak lepas dari factor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak mudah untuk di jelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit. Telah bertahun-tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan lain-lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban, tentang perkembangan manusia itu sebenarnya bergantung kepada pembawaan ataukah lingkungan. Dalam hal ini kami akan memaparkan beberapa pendapat dari Ruang Pendidikan INS Kayutanam, Masa Awal RP INS Kayutanam, RP INS Kayutanam, Strategi Pembelajaran RP INS Kayutanam, Tingkat Pendidikan RP INS Kayutanam, Zaman Kemerdekaan, Ruang Pendidikan INS Kayutanam, Masa Awal RP INS Kayutanam, dll.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kelompok kami mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penjelasan tentang kayu tanam INS?
2. Jaman apa saja kayu pendidikan kayu tanam ber diri?
3.apa sajakah tingkat pendidikan RP ISN kayu tanam ?
Dalam makalah ini kelompok kami mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penjelasan tentang kayu tanam INS?
2. Jaman apa saja kayu pendidikan kayu tanam ber diri?
3.apa sajakah tingkat pendidikan RP ISN kayu tanam ?
PEMBAHASAN
Moh. Syafei seorang yang berdarah
Minang dilahirkan di Kalimantan Barat tepatnya di daerah Natan tahun 1895. Anak
dari Mara Sutan dengan Indung Khadijah. Ia menamatkan di Sekolah Rakyat tahun
1908, masuk sekolah Raja (Sekolah Guru) lulus pada tahun 1914 dan kemudian
mengikuti kursus guru gambar pada Bataviashe Kunstkring di Betawi,disamping itu
ia juga mempelajari beberapa macam pekerjaan tanggan pada tukang-tukan
Indonesia di Betawi dan Bogor seperti kepandaian mengerjakan
tulang,tanduk,bamboo dan lain-lain. Karena berpendapat untuk memejukan
Indonesia dengan cepat kaum ibu adalah salah satu tenaga penting bagi
usaatersebut setibanya di Jakarta dari Bukit Tinggi dia lalu mengajar pada
sekolah Krtini di pintu Besi Gunung Sahari,Jakarta denagn Murid pada
permulaannya hanya 36 orang wanita.pada waktu itu anak-anak perempuan belum
dibiasakan untuk meninggalkan rumah karena masih dalam pingitan.Dia menjadi guru
pada sekolah Karftini selama 6 tahun dan meningkat pesat menjadi 800 orang
lebih ketika ditainggalkannya pada tahun1927.Selama mengajar di sekolah kartini
beliau juga diizinkan untuk mengerjakan pekerjaan tangan secara Fakultatif.dan
juga dia bekerja pada surat kabar harian yang diterbitkan oleh bapak Alam Mara
Sutan dan majalah migguan untuk pembaca dewasa dan majalah anak-anak sekolah
rakyat pemerintahan Hindia Belanda dan sekolah –sekolah swasta Disela-sela
kesibukannya menyempatkan diri untuk belajar menggambar Pada tahun 1916 dia
menempuh Ujian mengikuti ujian Negara untuk menjadi guru gambar pada sekolah
lanjutan tingkat pertama dan lulus dengan hasil yang memuaskan.Beliau adalah
anak Indonesia yang pertama yang mendapat kan Izasah tersebut.dan bahkan saat
menyerahkan hasil ujian Juru bicara penguji berkata :”Hasil pekerjaan beliau
sangat baik seandainya tuan adalah orang Belanda tuan akan mendapatkan nilai 9
atau 10 tetapi Karena tuan bangsa pribumi kami berikan nilai 8 untuk tuan .
Beliau juga aktif dalam gerakan
politik semenjak tamat sekolah di Bukit Tinggi bahkan aktif dalam Budi Utomo
,membantu Wanita Putri Merdeka serta menjadi anggota partai Insulide pada tahun
1915 yang kemudian berubah menjadi Indische Partij .dibawah pimpinan Tiga
Serangkai beliau memajukan usul pada Pemerintah Hindia Belanda supaya
memudahkan Bahasa Belanda bagi anak-anak Indonesia.dalam tahun itu juga beliau
mengajukan Mosi memintanpemerintah Hindia Belanda untuk membuat Parlemen bagi
Indonesia .Dalam tahun 1917 pada kongres Insulide di Semarang beliau juga
mengajukan usul pemerintahan Hindia Belanda untuk menukar “Punale Sanctie”
dengan perjanjian buruh merdeka..
Beliau juga turut aktif dalam
gerakan Dr.A.G. Niewenhuis seorang ahli pendidikan dan bahasa unutk mengajar
bahasa pada anaka-anak usi 10 tahun ke atas dengan demikian bahasa asing
dipelajari terlebih dahulu sebelum bahasa asing menjadi sendi yang kuat untuk
mempelajari bahasa asing.hal ini disebabkan karena anak-anak yang berumur 6
tahun pada sekolah HIS diajarkan bahasa belanda yang membuat anak-anak zaman
itu sangat terbebani.Gerakan itu berhasil dengan dibentuknya sekolah Schakel
yang setraf dengan HIS tapi muridnya adalah tamatan sekolah kelas 3 sekolah
Bumiputra adau rakyat.
Sesudah aktif dalam berbagai bidang
tersebut di Indoesia selama lebih dari 10 tahun .Dia mencoba memberi tinjauan
terhadap berbagai hal tentang keadaan di Indonesia .Dia ingin menambah
tinjauannya tersebut dengan sudut pandang dari luar negeri khususnya dari
Balanda karena tinjauan tersebut nantinya akn membawa manfaat bagi pendidikan
Indonsia juga.
Moh. Syafei pada tanggal 31 Mei 1922
berangkat ke negeri Belanda menempuh pendidikan atas biaya sendiri. Belajar
selama 3 tahun dengan memperdalam ilmu musik, menggambar, pekerjaan tangan,
sandiwara termasuk memperdalam pendidikan dan keguruan.Di Belanda di melakuakan
tinjauan ke baerbagai bidang seperti Ilmu dan tinjauan masyarakat sehingga dia
tidak mengikuti pelajaran kelas seperti biasa tetapi lebih banyak mendapatkan
pelajaran istimewa atau Privaat-oderwijs.dibidang pendidikan dia mendapati
bahwa sekolah-sekolah swaasta lebih baik dari pada sekolah pemerintah terutama
pada pendidikan dasar dan menengah
Pada tahun 1925 kembali ke Indonesia
untuk mengabdikan ilmu pengetahuannya pada sekolah Kartii Jakarta . dan
perguruan lain serta diangkat menjadi Ajunct Inspektur oleh pemerintah Hindia
Belanda tetapi dia menolaknya karena ingin membuat sekolah dengan system
sendiri.Setelah melakukan tinjauan di Indonesia dan diluar negeri maka lalu
bersama Ayahnya Mara Sutan menyusun suatu program berdasarkan beberapa
pertanyaan.”Bagaimana Hendaknya bentuk pendidikan bangsa Indonesia berdasarkan
keadaan yang ada dari berbagai aspek”.sesudah itu muncullah garis arah yang
penting untuk pegangan dalam melakukan pekerjaan pendidikan seperti berikut:
- Berusaha mencapai Indonesia Mulia Sempurna
- Pendidikan Umum dan Kejuruaan sedapat mungkin disatukan
- Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar,Bahasa Belanda sekedar mengerti,bahasa Inggris aktif
- Kebudayaan nasional sangat dipentingkan
- Bakat dikembangkan
- Pusat pemikiran diutamakan
- Percaya dan berusaha atas tenaga sendiri
- Rasa Kekeluargaan yang mendalam.
- Biasa pada hidup sederhana
- Contoh sebagai media pendidikan
- Sebanyak mungkin pekerjaan diberikan pada pelajar sehingga mereka tidak hanya sebagai objek tetapi juga subjek
- Menjadi manusia susila,bertubuh kuat dan sehat cerdas logis serta ulet dan gigih
- Mempunyai raasa tanggung jawab terhadap keselamatan Nusa bangsa Indoesia serta berkprimanusiaan.
- Menjadi manusia kreatif aktif dan kreatif imitative dan emosiolnal yang sehat
- Usaha-usaha didasarkan atas koperasi
- Bersebdikan pengetahuaan umum yang sederajat dengan MULO atau SMP diberikan pengetahuaan Umum
- Tiga cara pengajaran dipergunakan:auditif,visual,monotorik-taktil
- 50% untuk mengembangkan ilmu biasa dan 50% untuk perkembangan bakat,kejuruaan dan latihan untuk menjadi subjek
- Pelajar dibiasakan dalam dua macam keadaan ,dalam keadaan serba kurang dan kecukupan
Dari berbagai tempat datang
permintaan supaya beliau mendirikan sekolah yang dicita-citakanya itu.di
Jakarta mendapat dukungan dari Thamrin dengan pertainya Kaum Betawi dan Pastot
Wabbe yang memimpin perguruan kaholik serta budi Utomo,di Ambon di Makasar,
medan dan Ujung pandang.sesudah dipertimbangkan maka pilihan jatuh untuk
mendirikan di MinangKabau,yang menjadi factor pendorong adalah karena biasanya
pemuda yang suka merantau ketempat lain.Tetapi di minangkabau sendiri
menghadapai berbagai kendala karena disana sring terjadi pemberontakan dan
udara politik yang hangat yang dihidupkan kaum politik dan islam.
Untuk mengatasi kendala itu
dibuatlah kerjasama dengan perkumpulan pegawai kereta api dan tambang Umbilin
yang dipimpin oleh ayahnya sendiri di Sumatra Barat yang mendapat kepercayaan
penuh dari pemerintah Hindia Belanda kerjasama itu berjalan dengan baik selama
lebih dari 10 tahun ,kemudian karena beban sekolah itu sudah bertambah banyak
dan tidak dapat dipenuhi lagi oleh perkumpulan itu maka Tanggal 31 oktober 1926
diserahkan kepada M. Syafei untuk mengelolanya dengan tidak ada syarat apapun.
Kayutanam adalah sebuah nama desa
kecil di Sumatera Barat sedangkan INS sebuah lembaga pendidikan yang merupakan
akronim dari Indonesche Nederlandsche School dan kemudian tersohor dengan nama
RP Indonesche Nederlandsche School (RP INS) Kayutanam. RP INS kayutanam tahun
1926 memiliki 75 orang siswa terdiri atas dua kelas (1A dan 1B) dengan bahasa
pengantar bahasa Indonesia. Gedung sekolah RP INS Kayutanam dibangun sendiri
oleh siswa tahun 1927 terbuat dari bambu beratap rumbia.
Perkembangan selanjutnya INS yang
sekarang berada di bawah tanggung jawabnya diusahakan supaya berkembang lebih
cepat dari sebelumnya.Berpegang pada poin diatas yang ke delapan dan dengan pertolongan
Tuhan yang Maha Esa hal itu dapat dilakukan.atas Jasa Dr.Sjofjan Rassat
,pemimpin rumah sakit di Kayu Tanam dan pemeimpin urusan kesehatan pada
perguruan INS pada tahun 1935 perguruan INS dapat memekai tanah erpacht seluas
8 hektar di pelabuhan,3 kilometer di luar Kayu Tanam.sebelumya INS hanya
menempati tanah selua 1 hektar tetapi tanah itu telah penuh dengan kelas
sehingga tidak dapat menembah gedung ,sedangkan masih banyak tempat belajar
yang kurang selain rumah guru dan asrama siswa.Tahun 1936 pemindahan dilakukan
berangsur-angsur dan pada bulan November 1936 murid-murid sudah dapat belajar
di Pelabihan
Proses pemindahan dari Kayutanam ke
palabih selesai pada tahun 1939. Kemajuan terus tercapai dengan terbangunnya
asrama dengan kkapasitas 300 orang dan 3 perumahan guru, dengan jumlah ,urid
600 orang, asrama dilengkapi dengan satu ruang makan dan dapur, 1 restoran, 1
gedung koperasi, 1 lapangan tennis, 1 tempat berenang dan bersampan, 1 tambak
ikan, taman bacaan, 1 tempat bersenam, 1 ruang ibadah, 1 workshop (ruang teori
dan praktek), 1 pesanggerahan, 1 ruang auditorium (teater dan paneran), 1 kebun
percobaan, 1 ruang peternakan, 2 buah rumah peranginan, 1 tribun lapangan bola
dengan kamar pakaian, ruang musik, 1 politeknik dan 8 ruang belajar Kolom
renang disini dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa watermindednes pada
pelajar karena letak Indonesia yang dikelilingi oleh lautan dihalaman depan INS
di Pelabihan terdapat tanah seluas 20 hektar milik R. Sjofjan Rassat yang
kemudian diserahkan untuk pemeliharaan ternak kerbau kolektif dan sawah-sawah
serta pemerahan susu.tumbuhan-tumbuhan disini mengenai getah ,kelapa dan
buah-biahan sedang dihalaman INS ditanami tanaman muda atau sayur.Pemeindahan
dan pembangunan INS menelan banyak biaya untuk keperluan itu Ibu Chalidjah
megizinkan menjual sebagian perhiasannya seharga enamribu gulden.untuk membayar
pelunasan tersebut Biaya operasional ISN ini diperoleh dari berbagai kerajinan
tangan siswa dan kreatifitas lainnya seperti dengan menggelar Pertunjukan dengan
tiket terjangkau, termasuk tidak menerima subsidi dari pihak manapun termasuk
dari pemerintah Belanda.Walaupun sebenarnya pihak Belanda bersedia memberikan
segala macam bantuan tetapi semua bantuan itu dia tolak .Untuk engku sjafei
sendiri Belanda disediakan berbagai macam kedudukan seperti menjadi asisten
Lektor dalam Bahasa Indonesia di Universitas Leiden,menjadi Hoofdredaktur pada
balai pustaka,serta menjadi Ajunct Inspektur pada pendidikan untuk anak-anak
Bumiputra.Beliau lebih suka pada perguruan sendiri walaupun sulit tetapi
merdeka.Tahun 31 oktober 1941 M.Sjafei berhenti sebagai orang yang mempunyai
perguruan tersebut semua Inventarisnya diserahkan pada Nusa dan Bangsa
Indonesia.
Landasan
• Berpikir logis dan rasional
• Keaktifan atau kegiatan
• Pendidikan masyarakat
• Memperhatikan pembawaan anak
• Menentang intelektualisme
• Berpikir logis dan rasional
• Keaktifan atau kegiatan
• Pendidikan masyarakat
• Memperhatikan pembawaan anak
• Menentang intelektualisme
Sebenarnya pada kenyataanya sistem
pendidikan INS tidak memungkinkan menjadikan murid-muridnya sebagai seniman,
karena di INS hanya menciptakan manusia Indonesia yang praktis dan mampu
bekerja tangan. Artinya, pendalaman seni lukis tidak diberikan secara mendasar.
Yang ada sekedar ilmu dasar untuk dikembangkan di luar sekolah. Yang menarik
saat itu, terdapat mitos ditengah-tengah masyarakat, bahwa jika seseorang ingin
menjadi besar pergilah ke luar Sumbar, terutama Pulau Jawa untuk belajar dan
mendalami seni lukis yang sesungguhnya. Kolektivitas masyarakatpun tidak
memberikan kemungkinan menentukan jalannya sendiri sesuai bakat ditengah-tengah
masyarakat. Akibatnya anak berbakat sekalipun tidak mempunyai kemampuan
mencatatkan namanya sebagai manusia pribadi besar dalam seni lukis. Kebanyakan
murid-murid INS saat itu menjadi pelukis reklame, illustrator atau pekerja seni
lainnya.
Tapi para pengajar disana tetap saja
tekun dan selalu memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada
murid-muridnya. Sang guru tidak mengajarkan bagaimana jadi pelukis, melainkan
menanamkan semangat, sikap, motivasi dan dorongan kreativitasnya agar bisa
menggambar dan melukis dengan baik dan benar. Anggapan murid hanya bisa menjadi
pelukis reklame dan ilustrator secara perlahan mulai sirna. Diantara muridnya
terdapat tokoh berkesinambungan dalam peta seni lukis nasional seperti
Baharuddin MS, Syamsul Bahar, Mara Karma, Hasan Basri DT. Tumbijo, Montingo
Busye, Zaini, Nashar, Amir Syarif, Arby Samah, Muslim Saleh, AA Navis, Mukhtar
Jaos, Osmania dan lainnya.
Kemudian melalui muridnya, muncul
organisasi Seniman Muda Indonesia (SEMI) di Bukittinggi tahun 1950-an dengan
pendirinya AA. Navis dan Montingo Busye. Tahun 1960-an, muncul lembaga
pendidikan formal jurusan seni rupa IKIP Padang (1963) serta SSRI Padang (1965)
yang tahun 1977 berganti nama menjadi SMSR, tahun 1994 berubah lagi menjadi SMK
Negeri 4 Padang.
Dalam kurikulum ini yang
dikembangkan oleh RP INS Moh. Syafei yakni kurikulum pendidikan dasar yang
tahun awalnya berupa pendidikan pra-sekolah. Dari segi tujuan operasional
pendidikan kurikulumnya terdiri atas pendidikan umum dan kejuruan yang berpusat
pada pekerjaan tangan. Alokasi waktu kerja tangan kelas 1 dan kelas 2 (satu
setengah jam) perminggu, dan untuk kelas 3 (3 jam per-minggu). Kelas rendah
ditekankan pada kerja mencontoh. Sementara teknik membaca yang merupakan
keharusan menggunakan pendekatan individual, artinya setelah diterangkan oleh
guru secara umum hanya satu murid saja yang berada di kelas sementara yang
lainnya dikelas yang berdekatan.
Mata pelajaran olahraga/permainan
rakyat diberikan 5 jam perminggu. Mata pelajaran kesenian (menyanyi) diberikan
2,5 jam setiap kelas dan di kelas 2 harus menggunakan bahasa Belanda yang
diiringi oleh biola, seruling dan gitar.
Tingkat Pendidikan yang dikembangkan
di INS Kayutanam adalah pendidikan dasar dimana untuk tahun-tahun awal sekolah
hádala pendidikan prasekolah. Dari tujuan kurikulum maka pendidikan terdiri
atas pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
Sekolah itu terdiri dua
· Ruang Rendah atau sekolah Rakyat
yang 7 tahun lamanya
· Ruang Dewasa empat tahun sebagai
sambungan reuang rendah
Mulai dari kelas 6 ruang rendah atau
ruang Dewasa belajar pagi dan petang.lima kali seminggu
petang-petang.murid-murid tamaatan HIS atau Schakelschool seperti berbgai macam
pekerjaan tangan dan bahasa inggris yang telah dimulai dari kelas 7 ruang
rendah.
Tamatan ruang dewasa yang hendak
menjadi guru ditambah belajar satu tahun lagi dalam mata pelajaran yang
diperlukan sambil belajar mengajar diruang rendah menurut beliau system yang
sesui bagi bangsa yang hendak menjadi bangsa yang mulia adalah system yang
memberi kesempatan bagi perkembangnya kreatifitas pelajar-pelajar sebanyak
mungkin
·
Bahasa Ibu
(terdiri atas 3 aktifitas yaitu pasif, setengah aktif dan aktif)
·
Menggambar
(terdiri atas : menggambar bebas, menggambar menurut contoh (gambar orang lain,
benda-benda buatan manusia, benda-benda alam),menggambar di luar kepala,
kerangka, gelas, otak dll, menggambar garis lupus, dengan cata ir dan
menggambar perspektif)
·
Membersihkan
sekolah dan kelas ( pembentukan tabita yang positif, bekerja tuntas dari awal
hinggá akhir, tertib penggunaan alat dan langkag-langkah kerja harus
diperhatikan serta menumbuhkan kecakapan sosial, komunikasi, kepemimpinan dan
kerjasama
·
Berkebun
(prinsipnya sama dengan kebersihan sekolah Namur tahapannya dimulai dari
persiapan, penanaman, pemeliharaan dan pemetikan hasil). Penekanannya untuk
menjalani pelajaran berhittung
·
Bermain-main
(Kegiatan yang menyenangkan dilakukan berkelompok, melibatkan Kalah dan menang.
Hal ini menanamkan rasa sportifitas, kebersamaan, dan kepemimpinan.
Pada RP INS Kayutanam siswa didorong
menjadi siswa yang aktif artinya siswa dituntut untuk mengembangkan diri
menjadi subjek yang kreatif Kalau seorang murid sekolah pertukangan membuat
kursi menurut gambar yang sudah dibuatkan untuknya, anak itu sebenarnya hanya
meniru saja dan bukan menciptakan.Itu lain hal nya dengan murid yang membuat gambar
yang akan ditirunya kemudian atau klalau dia belum pandai mengambar maka ia
dibiarkan untuk membuat kursi menurut pikirannya sendiri.cara yang kedua
memberi kesempatan kepada simurid mendidik dirinya untuk megembangkan daya
ciptanya.
Cara kedua inilah banyak dilakukan
oleh sekolah INS .memang cara yang terakhir memerlukan biaya yang mahal,tetapi
daya cipta yang ditimbulkan di jiwa simurid rasanya lebih mahal dari pada
barang yang mungkin dirusakan .menurut cara pertama mungkin sekali yang
dihasilkan kemudian bukan tukan yang mempunyai banyak daya cipta melainkan
tukang yang mahir melaksanakan
Selain dari itu menurut beliau dunia
ini penuh dengan bermacam-macam soal ,besar dan kecil ,mudah dan sukar. Pasti
setiap orang menghadapi dan memecahkan soalnya masing-masing apabilaseorang
yang dalam pendidikannya hanya yang mendapat latihan meniru saja ,baginya akan
sulit untuk memecahkan persoalan yang dihadapainya.
Bagi latihan memecahkan soal
diperguruan itu sianak sebanyak mungkin dihadapakan dengan sengaja pada
berbagai-bagai yang selaras dengan keadaan sianak yang mesti dicobanya
memecahkan sendiri terlebih dahulu misalnya :murid akan mengadakan kritik
.kritik tersebut diserahkan kepada murid untuk dipergunakan bahan penyempurnaan
buat mereka.
Selain dari pemecahaan soal –soal
ilmiah yang diadakan dikelas atau didalam buku-buku yang dipelajari latihan
pemecahan soal secara bebas sangat dipentingkan di INS.bagi keperluan latihan
tersebut tiap-tiap kelas mempunyi perkumpulan musik ,bernyanyi ,sepak bola dan
lain-lainya.disamping itu juga ada koperasi yang digunakan untuk praktek masak
sederhana di ruang dapur koperasi.
- CTL : Komponennya Konstrukivisme, inquiri, questioning,modeling, learning community, reflecting, autenthic assessment.
- CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
- Memanfaatkanlingkungan (alam takambang jadi guru)
- Pendekatan SAVI : Somatic
(Learning by moving and doing)
Auditoric (learning hearing and teaching)
Fisual (learning by observing and grafling
Intellectual (learning by problem solving and reflecting) - Quantum Lerning :
- PAKEM
RP INS Kayutanam menanamkan nilai
luhur pada setiap siswanya seperti: Imtaq, kebangsaan, budi pekerti,
tanggung jawab, jujur dan ihlas, mandiri, satria, empati, gigih/ulet, rendah
hati (bersahaja)Evaluasi Proses Pembelajaran RP ISN Kayutanam:Evaluasi
Proses,Evaluasi Produk
Pecahnya PD II 1941 INS diduduki
secara paksa oleh Belanda dan proses pembelajaran terhenti. Setelah Jepang
menang tahun 1942 RP INS berubah terjemahannya menjadi Indonesche Nippon
School. Di waktu tetara Jepang berkuasa corak pendidikan di Sumatera Barat pada
urnumnya mengalami perubahan yang besar. Semua nama sekolah dirubah dengan
bahasa Jepang, yang dijadikan mata pelajaran wajib di setiap sekolah. Seikere
(menghormat menghadap ke Jepang) harus dilakukan setiap pagi oleh guru dan
murid secara bersama Taiso (senam masal) diwajibkan pada murid.Murid
dilatih dengan latihan kemiliteran, seperti : Seinendan, Bogodan,Heiko,
Giyugun, dan lain-lain yang semuanya ditujukan untuk kepentingan peperangan
Jepang, yaitu Perang Asia Timur Raya.Di zaman ini pemebelajaran merosot
tajam yang disebabkan oleh sulitnya memperoleh alat-alat pelajaran dan
digunakan untuk bekerja serta berlatih demi kepentingan perang Jepang.
Pada zaman perang kemerdekaan INS
ditutup.Gedung INS sendiri pernah beberapa kali dihancurkan pada tahun 1948
dihancurkan karena menjadi markas tentara Belanda yang ingin menjajah kembali
diIndoneia.Tahun 1957/1958 kembali dihancurkan oleh tentara Indonesia karena
keterlibatan Moh.Syafei dan beberapa pengurusnya atas pemberontakan PRRI ,INS
dibiarkan terbelengkalai karena mereka mengungsi kepedalaman .
Pemerintah mendirikan Sekolah Guru
Bantu (SGB) yang diserahkan sepenuhnya kepada Moh. Syafei. Dalam melanjutkan
perjuangannya bidang pendidikan pada tahun 1952 mendirikan percetakan
”Sridharma” dan tersebar keseluruh Indonesia.INS yang telah hancur pada masa
penjajahan Jepang dibangun kembali menurut rencana yang telah dibuat oleh engku
Moh.Sjafei dan kemudian diteruskan oleh orang kpercayaan engku Sjafei yaitu
Hamid serta dibantu oleh para alumni INS ,sampai engku Sjafei meninggal pada
tahun 1973.Tahun 1980 setelah mendapat bantuan dari NOVIB, gedung INS dibangun
kembali .
INS sekarang yang
dikenal oleh masyarakat sekarang adalah singkatan dari Institut Nasional Sjafei
bukan Indonesche
Nederlandsche School , kini Dalam perkembangan sejarah, INS sempat
pula terabaikan. Mungkin sadar bahwa INS adalah credential asset besar, Pemda
kini mengembangkan INS menjadi sekolah unggulan di Sumatera Barat. hal itu dilaksanakan pada tahun
ajaran 2006/2007 dengan memanfaatkan sekolah Institut Nasional Syafei (INS)
Kayu Tanam. Sekolah ini diprioritaskan untuk anak-anak yang berprestasi namun
kurang mampu Dipilihnya INS Kayu Tanam menjadi sekolah unggul, karena sekolah
ini telah eksis sejak dulu dan cukup dikenal dikalangan masyarakat. Dari segi
fasilitas pendukung, aset yang ada cukup memadai untuk dijadikan sekolah
unggul.
Landasan Idiil
Pancasila yang merupakan sumber hukum dan digali dari kebudayaan-kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tanah air Indonesia
Pancasila yang merupakan sumber hukum dan digali dari kebudayaan-kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tanah air Indonesia
Sebagai tujuan dari landasan
pendidikan Indonesia yang tertuang dalam RP ISN Kayutanam ada dalam pembukaan
UUD 1945 alinea ke-4
Landasan Operasional
Landasan operasional sudah tertuang dalam GBHN yang merupakan rintisan dari RP INS Kayutanam yang direalisasikan dalam bentuk Sisdiknas yakni membentuk watak bangsa Indonesia seutuhnya.
Landasan operasional sudah tertuang dalam GBHN yang merupakan rintisan dari RP INS Kayutanam yang direalisasikan dalam bentuk Sisdiknas yakni membentuk watak bangsa Indonesia seutuhnya.
Landasan dan Niai-Nilai Filososfi RP
INS Kayutanam
Setelah kemerdekaan landasan
tersebut dikembangkan menjadi dasar-dasar pendidikan Republik. Indonesia :
1) Ketuhanan Ynag Maha Esa
2) Kemanusiaan
3) Kesusilaan
4) Kerakyatan
5) Kebangsaan
6) Gabungan antara pendidikan ilmu umum dan kejuruan
7) Percaya pada diri sendiri juga dari Tuhan
8) Berahlak (bersusila) setinggi mungkin
9) Bertanggung jawab atas keselamatan nusa dan bangsa
10) Berjiwa aktif positif dan aktif negatif
11) Mempunyai daya cipta
12) Cerdas, logis dan rasional
13) BeRPerasaan tajam, halus dan estetis
14) Gigih atau ilet yang sehat
15) Correct atau tepat
16) Emocional
17) Jasmani sehat dan kuat
18) Cakap berbahasa Indonesia
19) Sanggup hidup bersusah paya dan sederhana
20) Sanggup mengerjakan pekerjaan dengan alat serba kurang
21) Sebanyak mungkin memakai kebudayaan nasional waktu mendidik
22) Waktu mengajar peran guru sebanyak mungkin menjadi obyek dan murid-murid menjadi obyek, bila hal ini tidak mungkin barulah para guru mnjadi subyek dan murid menjadi obyek.
23) Sebanyak mungkin para guru mencontohkan pelajaran-pelajarannya, tidak hanya pandai menyuruh saja
24) Diusahakan supaya pelajaran mempunyai darah kesatria, berani karena benar
25) Mempunyai jiwa konsetrasi
26) Pemeliharaan (perawatan) sesuatu usa
27) Menepati janji
28) a. Sebelum pekerjaan dimulai dibiasakan menimbangnya dulu sebaik-baiknya
b. Kewajiban harus dipenuhi
29) Hemat
1) Ketuhanan Ynag Maha Esa
2) Kemanusiaan
3) Kesusilaan
4) Kerakyatan
5) Kebangsaan
6) Gabungan antara pendidikan ilmu umum dan kejuruan
7) Percaya pada diri sendiri juga dari Tuhan
8) Berahlak (bersusila) setinggi mungkin
9) Bertanggung jawab atas keselamatan nusa dan bangsa
10) Berjiwa aktif positif dan aktif negatif
11) Mempunyai daya cipta
12) Cerdas, logis dan rasional
13) BeRPerasaan tajam, halus dan estetis
14) Gigih atau ilet yang sehat
15) Correct atau tepat
16) Emocional
17) Jasmani sehat dan kuat
18) Cakap berbahasa Indonesia
19) Sanggup hidup bersusah paya dan sederhana
20) Sanggup mengerjakan pekerjaan dengan alat serba kurang
21) Sebanyak mungkin memakai kebudayaan nasional waktu mendidik
22) Waktu mengajar peran guru sebanyak mungkin menjadi obyek dan murid-murid menjadi obyek, bila hal ini tidak mungkin barulah para guru mnjadi subyek dan murid menjadi obyek.
23) Sebanyak mungkin para guru mencontohkan pelajaran-pelajarannya, tidak hanya pandai menyuruh saja
24) Diusahakan supaya pelajaran mempunyai darah kesatria, berani karena benar
25) Mempunyai jiwa konsetrasi
26) Pemeliharaan (perawatan) sesuatu usa
27) Menepati janji
28) a. Sebelum pekerjaan dimulai dibiasakan menimbangnya dulu sebaik-baiknya
b. Kewajiban harus dipenuhi
29) Hemat
Bila kita perhatikan konsep dan
nilai-nilai RP INS Kayutanam sangat sejalan dengan UU Pendidikan No 20 Th. 2003
Pasal 26 yang menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban
menciptakan pendidika yang bermakna, menyenangkan, kreatif dinamis dan
dialogis. UU ini telah diperkuat oleh PP No 19 2004 tentang BSNP. Kemudian BSNP
melahirkan 8 standar nasional pendidikan dimana salah salah satunya adalah
standar proses. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk beRParsitipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas dan kemandiriansesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Adapun strategi implementasi konsep dan nilai-nilai RP INS Kayutanam adalah :
- Sosialisasi konsep dan nilai INS kepada Kepala Dinas, Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru
- Mengadakan diklat untuk guru-guru
- Mengadakan sekolah percobaan
yang melaksanakan nilai-nilai INS Kayutanam
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk beRPartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertra didik”. Selain semua kriteria tersebut ditegaskan pula pada ayat (2) bahwa dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladan
Selain itu dasar INS telah terwujud
melalui SGA pilot Proyek ditasikmalaya,SBG pilot Proyek di Sumedang dan
akhirnya gagasan yang hendaknya memberikan suatu keterampilan kepada
kelulusannya yang akan langsung terjun dalam masyarakat
Setelah kita melihat perkembangan
yang terjadi pada RP INS Kayutanam maka kesimpulan yang dapat kita ambila dari
pembahasan ini adalah bahwa berdirinya RP INS Kayutanam yang dipelopori oleh
M.Sjefei ini bertujuan untuk membangun pendidikan masyarakat Indonesia kearah
yang baru yaitu memberikan kesempatan bagi berkembangaya kreatifitas siswa
seluas-luasnya.karena pendidikan Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu
kurang memperhatikan perkembangan rasa, kecakapan dan ketangkasa dan hanya memperhatikan
aspek kognitif saja.
Said ,Muh Prof.Dr ,Pendidikan Abad Keduapuluh dengan
Latar Belakang Budayanya. Jakarta : Mutiara ,1981
___,Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia,Jakarta
:Departemen Pendidikan ,1996
Ibrahim,Thalib, Pendidikan Mohd.Sjafei: INS Kayutanam,Jakarta:
Mahabudi,1978
Navis,A.A, Filsafat dan Strategi Pendidikan M.Sjafei
:Ruang Pendidikan INS Kayutanam,Jakarta: Grasindo,1996
http://www.iti-ins.com, website resmi INS Kayutanam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar