Selasa, 03 Juni 2014

TANYA JAWAB SEPUTAR FIQIH

TANYA JAWAB SEPUTAR FIQIH
Oleh : Fakhru Razi Assalitsi
TENTANG SHOLAT
pertanyaan dari,,
Fani: Apa hukumnya memakai sejadah? > Menggunakan sejadah itu tidak termasuk hukum masalahmursalah yang tidak ada di zaman Nabi tapi bias digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
-Apa boleh tahajud berjamaah?> Shalat tahajud hukumnya sunnah, boleh berjama’ah tapi lebih baik sendirian.
-Apa rosul mencontohkan sujud sahwi?>
Sujud artinya ketundukan baik itu menundukan kepala ke tempat yang lebih rendah ataupun suatu perbuatan yang mengisyaratkan kepada ketundukan itu sendiri, contohnya ketaatan.
Sedangkan Sahwi artinya Lupa, yaitu meninggalkan sesuatu dengan tidak sengaja. Jadi Sujud Sahwi adalah sujud dalam shalat yang dilakukan karena ada salah satu perbuatan shalat yang tertinggal secara tidak sengaja
Dalil sujud sahwi (dua kali sujud):
Contoh cara melakukan sujud sahwi sebelum salam dijelaskan dalam hadits ‘Abdullah bin Buhainah,
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570)
http://pondokhabib.wordpress.com/2011/07/27/dalil-dan-cara-sujud-sahwi-dua-sujud-sebelum-salam/
Dian: Apa boleh mesjid dijadikan tempat sebagai jalan pintas? Boleh kalau sekiranya itu darurat
Fahru: Apa hukum masbuk dan apa dalilnya? >
pendapat Jumhur Ulama yang menyatakan bahwa seorang makmum disebut masbuq itu apabila ia tertinggal ruku’ bersama imam.  Jika seorang makmum mendapati imam sedang ruku’, kemudian ia ruku bersama imam, maka ia mendapatkan satu raka’at dan tidak disebut masbuq. Dan gugurlah kewajiban membaca surat al-Fatihah.



Dalil-dalil Pendapat Pertama:
  1. مَنْ أَدْرَكَ الرُّكُوْعَ فَقَدْ أَدْرَكَ الرَّكْعَةَ  { أبو داود ، الفقه الإسلامي – سليمان رشيد 116 }
Artinya: “Siapa yang mendapatkan ruku’, maka ia mendapatkan satu raka’at”. (HR. Abu Dawud, FIqh Islam-Sulaiman Rasyid : 116)
  1. عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه و سلم : ” إِذَا جِئْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ وَ نَحْنُ سُجُوْدٌ فَاسْجُدُوْا وَ لاَ تَعُدُّوْهاَ شَيْئاً وَ مَنْ أَدْرَكَ الرَّكْعَةَ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ  “ { رواه أبو داود 1 : 207،عون المعبود  3 : 145}
Dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : “ Apabila kamu datang untuk shalat, padahal kami sedang sujud, maka bersujudlah, dan jangan kamu hitung sesuatu (satu raka’at) dan siapa yang mendapatkan ruku’, bererti ia mendapat satu rak’at dalam sholat (nya)”. ( H.R Abu Dawud 1 : 207, Aunul Ma’bud – Syarah Sunan Abu Dawud  3 : 145 )
Jumhur Ulama berkata:  “Yang dimaksud dengan raka’at disni adalah ruku’, maka yang mendapati imam sedang ruku’ kemudian ia ruku’ maka ia mendapatkan satu raka’at. (Al-Mu’in Al-Mubin 1 : 93, Aunul Ma’bud 3 : 145)
  1. إِنَّ أَباَ بَكْرَةَ إِنْتَهَى إِلَى النَّبِيِّ صلّى الله عليه و سلم وَ هُوَ رَاكِعٌ فَرَكَعَ قَبْلَ أَنْ يَصِلَ إِلَى الصَّفِّ فَذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صلّى الله عليه و سلم فَقاَلَ : ” زَادَكَ اللهُ حِرْصاً وَ لاَ تُعِدْ  { رواه البخاري، فتح الباري 2 381}
“ Sesungguhnya Abu Bakrah telah datang untuk solat bersama Nabi SAW (sedangkan) Nabi SAW dalam keadaan ruku’, kemudian ia ruku’ sebelum sampai menuju shaf. Hal itu disampaikan kepada Nabi SAW, maka Nabi SAW bersabda  (kepadanya) : “ Semoga Allah menambahkan kesungguhanmu, tetapi jangan kamu ulangi lagi ”.
Dari dalil-dalil diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa menurut jumhur ulama seorang dikatakan masbuk itu apabila ia tidak sempat ruku’ bersama imam. http://pwkpersis.wordpress.com/2011/11/17/masbuq-dalam-sholat-dan-permasalahannya/
TENTANG MAYIT
Pertanyaan dari,,
Rifqi: Bagaimana dengan pahala tukang gali kubur yang hanya mengharapkan bayaran?
Jawab: Pahalanya akan hangus.
Fani: Kenapa hitungan kain kapan berbeda, laki-laki 3 dan perempuan 5 lapis?
Jawab: 
Dian: Bagaimana dengan permasalahan do’a sholat mayit laki-laki dengan dhomir “HU” dan mayit perempuan dengan dhomir “HA”?> karena dhomir HU dlm bahasa arab menunjukan seorang laki dan dhomir HA menunjukan seorang perempuan.
Irna: Apa boleh jenazah ditunda-tunda dulu dengan alasan menunggu kerabat yang jauh?> Boleh tapi b\lebih bagus disegerekan dalam hal penguburannya.
Saeful: Bagaimana dengan tahlilan? Yang saya ketahui Hukum tahlilan itu tidak ada kna Rasullaloh tidik pernah menconthkan tahlilan ada juga mendoakan orang yang meninggal.


TENTANG NIKAH
PENGERTIAN NIKAH 
Perkahwinan atau nikah menurut bahasa ialah berkumpul dan bercampur. Menurut istilah ialah Ijab dan Qabul (‘aqad) yang menghalalkan persetubuhan antara lelaki dan perempuan yang diucapkan oleh kata-kata yang menunjukkan nikah, menurut peraturan yang ditentukan oleh Islam
HUKUM NIKAH
* Wajib kepada orang yang mempunyai nafsu yang kuat sehingga boleh menjatuhkan ke lembah maksiat (zina dan sebagainya) sedangkan ia seorang yang mampu.
*Sunat kepada orang yang mampu tetapi dapat mengawal nafsunya.
*Makruh kepada orang yang tidak berkemampuan dari segi nafkah batin dan lahir tetapi sekadar tidak memberi kemudaratan kepada isteri, sama ada ia kaya atau tiada nafsu yang kuat.
*Haram kepada orang yang tidak berkempuan untuk memberi nafkah batin dan lahir dan ia sendiri tidak berkuasa (lemah), tidak punya keinginan berkahwin serta akan menganiaya isteri jika dia berkahwin.
RUKUN NIKAH
1.Pengantin lelaki 5. Ijab dan kabul (akad nikah) 
2.Pengantin perempuan 4. Dua orang saksi lelaki 
3.Wali
SYARAT-SYARAT NIKAH
a) calon istri tidak di haramkan menikah dengan calon suami
b) kesaksian atas pernikahan 
c) lafal akad perkawinan bersifat kekal
Pertanyaan dari,,
Pa Aep: Apa maksudnya dengan nikah menyempurnakan setengah dari agama? Yang saya ketahui nikah menyempurnakan agama itu karena yang sudaah menikah akan lebih pokus dalam hal ibadah kpd Allah. maybe
Eka setia: Bagaimana dengan khulu? Khulu itu haram kecuali sang suami tidak pernah lagi menapkahi lahir dan batin  seorang istri.
Ibu Wulan: Apa boleh wanita menentukan mahar? Boleh tapi sebaik” wanita adlh yang meminta lebih kecil maharnya an sebaik” suami adalah yang memberi mahar lebih besar kepada istrinya.
Nurlatifah: Bagaimana jika mahar tidak sesuai dengan janji dari awal (atas dasar permintaan si perempuan)? Mungkin gapapa kalau alsannya jelas.
Setiyani: Apa boleh mahar dihutangkan? Mungkin gapapa kalau alsannya jelas.
Fani: Apa boleh perempuan menikah dalam keadaan hed? Boleh tapi lebih bagus lagi kalau dalam keadaan tidak haid.

TENTANG RUANG LINGKUP AKHLAQ
Pertanyaan dari,,
Ibu Wulan: Bagaimana cara membangun akhlaq? Dengan mengajarkan kebiasaan baik dari orangtua dan lingkungan.

TENTANG AKHLAQ TERCELA
Pertanyaan dari,,
Fahru: Apa kaitanya syirik dengan akhlaq tercela? Syirik adalah berbuatan tercela kepada Allah.
Pa Aep: Apa yang membedakan antara syirik besar dan syirik kecil? Syirik besar dapat mangelurkan pelakunya dari agama Allah, sedngkan syirik kecil tidak akan menmbuat pelakunya keluar dri agama tapi mendapatkan sangsi dari Allah SWT.
Irna: Bagaimana cara menghilangkan akhlaq tercela? Dengan sering melakukan 5 perkara, baca AlQuran dan maknanya, solat malam dirikan lah, berkumpulah dengan orang soleh, perbanyaklah berpuasa sunah, dzikir malam perpanjanglah.
Ibu Wulan: Bagaimana cara menghilangkan rasa dendam? Dengan mengingat kebaikan yang telah dilakukan orang yang kita dendami tersebut
Rifqi: Apa sifat malas masuk level tercela? Malas adalah penyakit yang harus da hilangkan bukan sifat.
Top of Form
Bottom of Form