Senin, 16 Juni 2014

TANYA JAWAB TENTANG BELAJAR DAN PEMBELAJARAN



MAKALAH TANYA JAWAB TENTANG BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi syarat UAS semester genap dengan matakuliah belajar dan pembelajaran
Dosen : Dr. R.Suyato kusumaryono, M.Si


Description: logo STKIP.jpg


Disusun oleh:
Fahru rozi assalitsi



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN ISLAM GARUT 2014

1.      Jelaskan sekura-kurangnya lima keuntungan bagi siswa bila diselenggarakan pengajaran secara program.?
1). Siswa lebih mandiri,
2). Siswa lebih mengekspresikan seluruh kemampuannya,
3). Siswa lebih bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugasnya,
4). Sangat terlihat kemampuan masing-masing siswa.
5). Penyelesaian tugas lebih mendalam dan sempurna.
6). Siswa akan lebih paham tentang pengajaran yang di berikan.
2.      Jelaskan peranan guru dalam pengajaran kelompok kecil.?
Menerapkan pendekatan perorangan dan kelompok kecil di dalam pembelajaran, butuh pemahaman dan kepekaam guru terhadap siswa secara pribadi, mengenal karakter dan kebutuhan anak dalam belajar. Guru juga harus memiliki keterampilan khusus melakukan pendekatan psikologis akan menciptakan suasana keakraban antara siswa dan guru. Suasana tersebut diciptakan antara lain dengan cara:
a.   Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa, baik secara perorangan maupun dalam kelompok kecil.
b.      Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakan siswa,
c.      Merespon secara positif pendapat siswa,
d.      Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
e.      Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
f.      Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian, serta
g.      Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.

3.      Buat rencana pembeelajaran dengan pengolahan pesan secara induktif.?
Strategi pembelajaran induktif adalah pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusus, dari peristiw-peristiwa yang bersifat individual menuju generalisasi, dari pengalaman-pengalaman empiris yang individual menuju kepada konsep yang bersifat umum. Menurut Kenneth B. Anderson ada beberapa langkah untuk menentukan strategi pembelajaran induksi.Pertama, pengajar memilih bagian dari pengetahuan, aturan umum, prinsip, konsep, yang diajarkan.Kedua, pengajar menyajikan contoh-contoh spesifik untuk dijadikan bagian penyusunan hipotesis.
Ketiga, bukti-bukti disajikan dengan maksud membenarkan atau menyangkal berbagai hipotesis tersebut. Keempat, menyimpulkan bukti dan contoh-contoh tersebut. Bila strategi pembelajaran induksi diterapkan untuk pengajaran kalimat tunggal seperti pada strategi pembelajaran deduktif di atas, maka pengajar terlebih dahulu memberikan contoh-contoh kalimat tunggal, kemudian dijelaskan ciri-ciri kalimat tunggal sehingga peserta didik dapat mendefinisikan sendiri tentang kalimat tunggal.
Teknik penyajian yang paralel dengan teknik ini adalah teknik penemuan (discovery), teknik satuan pengajaran (unit teaching), teknik penyajian secara khasus, dan teknik nondirektif.
Pengolahan pesan secara induktif bermula dari:
(i)                 fakta atau peristiwa khusus,
(ii)               penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta,
(iii)             penyusunan generalisasi berdasarkan konsep-konsep. Bila sudah ada teori yang benar pada umumnya dirumuskan hipotesis,
(iv)             terapan generalisasi pada data baru, atau uji hipootesis, kemudian
(v)               penarikan kesimpulan lanjut. 

4.      Jelaskan perbedaan antara evaluasi hasil belajar dengan evaluasi pembelajaran.?
Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar antara lain mengunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar. Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan dan/atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait, atribut pendidikan, psikologik atau hasil belajar yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
 Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen test maupun non-test. Penilian dimaksudkan untuk memberi nilai tentang kualitas hasil belajar secara klasik tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk membedakan kegagalan dan keberhasilan seorang peserta didik. 
Namun dalam perkembangannya evaluasi dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik maupun kepada pembelajar sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan serta jaminan terhadap pengguna lulusan sebagai tanggung jawab institusi yang telah meluluskan.

evaluasi pembelajaran adalah  suatu proses atau kegiatan yang sistematis berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti ) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai entuk pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.
 tujuan : untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran.

evaluasi pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.

5.      Jelaskan produser apa saja dalam evaluasi pembelajaran.?
Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan hal yang penting dilaksanakan dalam melaksanakan program pembelajaran agar dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan dan untuk mengetahui juga efektifitas program pembelajaran yang digunakan. Perlu diketahui evaluasi bukanlah hasil melainkan proses yang berlangsung selama program pembelajaran itu berlangsung.
Dalam melaksanakan evaluasi harus mengacu pada prosedur yang ada. Prosedur evaluasi pembelajaran adalah tahap-tahap didalam melakukan kegiatan evaluasi pada pembelajaran. Arikunto dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:227-231) membagi prosedur evaluasi pembelajaran menjadi lima tahapan yakni ;
1.    Penyusunan Rancangan
Untuk memperjelas penyusunan rancangan evaluasi pembelajaran, akan diuraikan secara singkat tiap-tiap langkah kegiatannya : 
a. Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran dan/atau rasional penyelenggaraan evaluasi.
b. Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
c.  Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum dan tujuan khusus.
d.    Populasi dan sample, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang dikenai evaluasi pembelajaran dan/atau yang dimintai informasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.
e.   Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran. Sumber data adalah dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan.
f.     Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan jenis data.

2.    Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah :
a.    Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
b.   Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan.
c.    Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan kisi-kisi, dan
d.  Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang meliputi: mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat pengantar pengisian instrument.

3.    Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data diantaranya :
a.    Kuesioner,
b.    Wawancara,
c.    Pengamatan,
d.    Studi Kasus.

4.    Analisis Data dan Informasi
Dalam kegiatan evaluasi pemebelajaran, analisis data yang paling banyak dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data kuantitatif hingga menghasilkan informasi yang berguna.

5.  Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut:
a.    Tujuan evaluasi,
b.    Problematika,
c.    Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran,
d.    Pelaksanaan evaluasi pembelajaran,
e.    Hasil evaluasi Pembelajaran.

6.      Jelaskan maksud dari rasa percaya diri dapat berpengaruh pada pemeroleh hasil belajar.?
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Yang mana tujuan dari
pendidikan adalah memanusiakan manusia seutuhnya. Siswa sebagai agen
penentu keberhasilan dalam sebuah lembaga pendidikan tentu diharapkan
berprestasi dengan baik, baik didalam belajarnya maupun dalam kegiatan lainnya,
siswa sebagai individu diharapkan dapat menggali potensi diri dan
mengembangkan rasa percaya diri didalam kehidupannya sehari-hari. Dengan rasa
percaya diri yang dimilikinya, individu siswa akan sangat dengan mudah
berinteraksi didalam lingkungan belajarnya.
Rasa percaya diri adalah sikap percaya dan yakin akan kemampuan yang
dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk memandang dirinya dengan
positif dan realitis sehingga ia mampu bersosialisasi secara baik dengan orang
lain. Seseorang yang selalu beranggapan bahwa dirinya tidak mempunyai
kemampuan, merasa dirinya tidak berharga, merupakan gambaran diri orang yang
mempunyai rasa percaya diri rendah. Setiap individu siswa memiliki lingkungan
dan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga hal itu mempengaruhi
kepribadian dan pembentukan rasa percaya dirinya dan tentu berpengaruh
terhadap prestasi belajar disekolahnya.

7.      Jelaskan bahwa lingkungan tempat tinggal siswa ada pengaruhnya pada kegiatan belajar. Menurut pendapat anda, bagaimana mengatasi hambatan belajar dari lingkungan sekitar.?
Lingkungan sekitar atau tempat tinngal seorang siswa ada pengaruhnya dikarnakan siswa itu bergaul tida hanya sama satu orang saja tapi banyak orang sedangkan orang orang itu sifatnya berbeda-beda ada yang malas, ada juga yangrajin dan seterusnya.
Pengaruhnya siswa itu bakalan terbawa-bawa kesana kemari, contohnya bisa jadi kalau di sekolah dia mengikuti pelajaran dengan rajin dikarnakan gururnya yang galak tapi kalau di lingkungan nya dia malah malas-malasan dan main kesana kemari, bisa jadi apa yangditerangkan guru itu tidak ada yang di pakai. Karna liat teman temannya yang malas malasan dan karena temanaya tidak sekolah.
Cara mengatasinya:
Anak jangan langsung di just "Pemalas" tanggulangi masalah tersebut sesuai akar permasalahannya:
- Anak banyak masalah: ajak sharing dengan anak didik tentang masalah pribadi.
- Intropeksi diri apakah cara mengajar kita yang membosankan teori melulu (bila jawaban ya) buat RPP yang menarik usahakan mata pelajaran sinerji dengan kehidupan mereka sehari-hari, praktek di lingkungan sekolah ( membawa contoh/model kongkret) atau buat sebuah diskusi yang menarik di kelas semua anak dilibatkan tanpa kecuali (beri umpan balik khususnya pada anak yang malas itu, atau dia sebagai contoh study kasus (model) tanpa bersifat mengejek, misalnya jarak rumah si "Pemalas" itu berhubungan dengan pelajaran fisika tentang "kecepatan". Beri Pujian atas keberaniannya dll.
- Anak yang bekerja membantu ortu (pahami mereka lewat sharing dan diskusikan bersama dalam penyelesaian tugas PR, tugas di sekolah).
- Libatkan anak-anak cerdas untuk membantu teman mereka yang malas dalam belajar disekolah atau di rumah anak cerdas pasti senang dan bangga.
Anak jangan langsung di just "Bodoh" tanggulangi pula akar permasalahannya:
- Perhatikan pola tingkah laku anak apakah bermasalah dengan pendengaran/penglihatan ajak sharing dengan anak didik atau ortu (biarkan anak duduk paling depan).
- Untuk anak bodoh ya memang harus lebih ekstra dalam mendidik mereka (mengulangi tiap materi yang pernah di berikan pada hari sebelumnya beri umpan balik khususnya pada anak yang kurang beri pujian bila bisa menjawab).
- Remedi.
Tetap beri stimulasi siswa dan tetap menjadi guru yang tenang dan berwibawa

8.      Jelaskan fungsi kurikulum, khususnya di dunia persekolahan.?
Fungsi kurikulum
Dalam proses belajar kurikulum memegang peranan yang sangat penting, karena dengan kurikulum peserta didik sebagai individu yang berkembang akan memperoleh manfaat. Banyak pihak-pihak yang dapat mengambil manfaat dari sebuah kurikulun, baik bagi peserta didik itu sendiri, sekolah yang bersangkutan, sekolah pada tingkatan di atasnya, guru, orang tua peserta didik, maupun bagi masyarakat. Manfaat yang dapat mereka ambil dari suatu kurikulum berbeda satu dengan yang lainnya, sebab kurikulum memiliki manfaat tersendiri dari tiap dimensi. Hal inilah yang menunjukkan keluasan dari fungsi kurikulum yang tidak hanya dapat diambil oleh pihak-pihak yang terkait dengan dunia sekolah saja. Namun juga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak di luar dunia sekolah.
  1. Fungsi kurikulum bagi sekolah
Kurikulum pada dasarnya merupakan alat atau usaha yang berfungsi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, baik itu dalam tujuan nasional, institusional, kurikuler, maupun dalam tujuan instruksional. Dengan adanya suatu kurikulum maka tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah tertentu dapat tercapai.
  1. Fungsi kurikulum bagi peserta didik
Kurikulum dipersiapkan untuk peserta didik dalam rangka memberi pengalaman baru yang suatu saat dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan mereka, sebagai bekal dalam hidupnya. Sehingga suatu saat ia akan menjadi seseorang yang dibutuhkan dalam masyarakat.
  1. Fungsi kurikulum bagi guru
Bagi seorang guru kurikulum memberikan manfaat sebagai pendoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran, termasuk kegiatan menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar, serta dalam mengevaluasi perkembangan peserta didik.
  1. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam kurikulum, baik dalam kedudukannya sebagai seorang Administrator maupun Supervisor. Maanfaat kurikulum bagi kepala sekolah antara lain adalah ;
  • Sebagai pendoman dalam memperbaiki situasi belajar, sehingga lebih kondusif. Serta untuk menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
  • Sebagai pendoman dalam memberikan bantuan kepada pendidik (guru) dalam memperbaiki situasi belajar.
  • Sebagai pendoman dalam mengembangkan kurikulum, serta dalam mengadakan evaluasi kemajuan kegiatan belajar mengajar.
  1. Fungsi kurikulum bagi orang tua peserta didik
Selain bagi orang peserta didik itu sendiri, kurikulum juga dapat memberikan manfaat bagi orang tua peserta didik, yaitu sebagai acuan untuk berpartisipasi dalam membimbing putra/putrinya. Sehingga pengalaman belajar yang diberikan oleh orang tua peserta didik sesuai dengan pengalaman belajar yang diberikan oleh sekolah.
  1. Fungsi kurikulum pada tingkat pendidikan di atasnya
Selain bagi sekolah yang mengelola kurikulum itu sendiri, kurikulum juga dapat memberikan manfaat bagi tingkat pendidikan (sekolah) di atasnya, yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun sebuah kurikulum. Sehingga terciptanya keseimbangan dan kesesuaian antara kurikulum pada tingkat sekolah di bawahnya dengan kurikulum yang dikelolanya.
  1. Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Dengan mengetahui suatu kurikulum sekolah, masyarakat dapat berpartisipasi dalam rangka memperlancar program pendidikan, serta dapat memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah. Sehingga sekolah dapat melahirkan generasi-generasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Presepsi yang salah jika menganggap manfaat kurikulum hanya dapat diambil oleh pihak-pihak yang terkait dalam dunia sekolah saja. Memang pada dasarnya yang mengembangkan sebuah kurikulum adalah sekolah, namun seperti yang telah dibahas, manfaat dari sebuah kurikulum sangatlah luas. Semua pihak dapat mengambil manfaat dari sebuah kurikulum, dan kurikulum memberikan manfaat tersendiri dari tiap dimensinya.


9.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013.? Dan bagai mana latarbelakang perlunya pengembangan kurilum 2013.?
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
Menambah Jam Pelajaran
Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas pembelajaran melalui kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru; serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.

10.  Jelaskan apa yang menjadi tujuan kurikulum 2013.?
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1.                  mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2.                  sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3.                  mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4.                  memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5.                  kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6.                  kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7.                  kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).


Sedangkan Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.