Sabtu, 18 Januari 2014

MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN SOSIAL DAN AFEKSI ANAK



MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN SOSIAL DAN AFEKSI ANAK

Diajukan untuk presentasi perkembangan dan bimbingan peserta didik


Disusun oleh :
Fahru Rozi A
Anisa Asyfah
Sopariah

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN ISLAM GARUT 2013







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pengembang peserta dididk.
Dalam menulis makalah diperlukan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta memerlukan sebuah kevalidasian informasi. Karena makalah itu sendiri akan menjadi sumber ilmu dan rujukan banyak orang dalam menulis. Untuk menjadi guru Sekolah Dasar (SD) yang profesional, penulis harus menguasi dasar-dasar pengetahuan baik pengetahuan pada materi yang akan diajarkan maupun pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan berdasarkan karakteristik peserta didik, termasuk pula pada pengetahuan pembentukkan sikap anak yang menjadi titik fokus penulis.
Yang akan menjadi titik fokus utama penulis dalam menyusun, meneliti, mengkaji, serta memahami materi-meteri yang penulis persembahkan dalam makalah ini ialah mengenai ” Strategi Pembelajaran Afektif Pada Anak Sekolah Dasar”, meskipun di dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami kesulitan-kesulitan yang cukup signifikan.
Salah satu tujuan penulis menyusun makalah ini ialah dalam rangka penyelesaian tugas yang diberikan oleh dosen penulis. Penulis berharap bisa mendapatkan nilai terbaik dari dosen penulis dalam penilaian makalah ini. Walaupun penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan dan jauh dari kesempurnaan.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada bapak Afip pismansyah selaku dosen perkembangan dan bimbingan peserta didik.  yang . Dan terimakasih pula kepada orangtua penulis yang telah memotivasi dan membiayai penulis dalam penyusunan makalah ini.


Daftar isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah.................................................................... 5    
B.    Rumusan masalah............................................................................. 5
C.    Tujuan penulisan.............................................................................. 6
D.    Sistematika Penulisan....................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN
      1. PEREKEMBANGAN SOSIAL ANAK.......................................... 7
A.   Makna Perkembangan Sosial Anak.............................................. 7
B.   Bentuk – Bentuk Tingkah laku Sosial........................................... 7
     2. TENTANG EMOSI  DAN AFEKSI................................................. 11
A.   Pengertian Emosi dan Afeksi....................................................... 11
B.   Karakteristik Perkembangan emosi.............................................. 12
C.   Hubungan dan pengaruh antara emosi dan tingkah laku............. 12
D.   Peranan Guru dalam Mengembangkan Emosi Afeksi Anak Usia Dini 13

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
. Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa : suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, naqmun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22).

B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah di dalam makalah ini adalah :
1. Apa makna perkembangan sosial anak ?
2. Bagaimana bentuk – bentuk tingkah laku sosial pada anak ?
3. Apa maksud dan pengetian dari afeksi.?
4. Bagaimana hubungan dan pengaruh antara emosi dan tingkah laku.?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui makna perkembangan sosial dan afeksi anak ; mengetahui bentuk-bentuk perkembangan social, anakmaksud dari afeksi, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak dan pengaruh perkembangan sosial anak terhadap tingkah laku anak dan mengetahui bagian bagian afeksi.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu Pertama: Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masala dan sistimatika uraian. Kedua: Isi atau bagian teori dan hasil meliputi ; makna perkembangan sosial anak, bentuk-bentuk perkembangan sosial anak ; faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak dan pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak maksud dari afeksi dan sedikit pembahasan tentang afeksi emosi ; ketiga: kesimpulan; kemudian daftar pustaka.


BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PEREKEMBANGAN SOSIAL ANAK
A.   Makna Perkembangan Sosial Anak
           Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
    Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa :Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.

B. Bentuk – Bentuk Tingkah laku Sosial
Dalam perkembangan menuju kematangan sosial, anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk interkasi sosial diantarannya :
1. Pembangkangan (Negativisme)
Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun.
Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent.
2. Agresi (Agression)
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ; mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya.
Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
3. Berselisih (Bertengkar)
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
4. Menggoda (Teasing)
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5. Persaingan (Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik
6. Kerja sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.

8. Mementingkan diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
9. Simpati (Sympaty)
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya.



II.2 Tentang emosi dan afeksi
A.   Pengertian Emosi dan Afeksi
  Emosi adalah keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri individu yang disasari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan.
Menurut Erna Wulan Syaodih (2005: 46);
Emosi adalah suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk  mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.
Pada dasarnya prinsip emosi meliputi takut, gelisah, marah, sedih, senang/gembira, manfaat emosi dalam kehidupan yaitu emosi memperkaya kehidupan, emosi sebagai dasar kebutuhan seni, emosi memberi tenaga tambahan, emosi memacu untuk  berbuat baik, emos merupakan obat, emosi merupakan alat informasi.
Afeksi adalah menyangkut tentang perasaan terhadap seluruh objek pada suatu sikap, emosi dan perilaku. Afeksi terbagi atas 2 yaitu:
1.     Afeksi positif adalah sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma yang berlaku dimana individu  itu berada.
2.     Afeksi negatif adalah sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, penolakan atau tidak menyetujui suatu objek dimana individu itu berada.
B.   Karakteristik Perkembangan emosi
Meningginya emosi terutama karena anak (laki-laki ataupun perempuan) berada di bawah tekanan sosial dan mereka menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk  menghadapi keadaan-keadaan itu.
Jenis emosi yang secara normal di alami adalah cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas cemburu, sedih dan lain-lain.
Hal ini dapat terlihat jelas bahwa banyaknya karakteristik pada perkembangan emosi, tetapi karakter-karakter itu dapat terlihat sangat jelas dan nampak ketika anak mempunyai suatu masalah/konflik emosi akan muncul dari tatapan wajahnya.
C.   Hubungan dan pengaruh antara emosi dan tingkah laku
Hubungan antara emosi dan tingkah laku itu sangat dekat. Dimana gangguan emosi itu merupakan penyebab tingkah laku dari kesulitan berbicara tertentu, telah diketemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gagap. Seseorang gagap seringkali relatif dapat normal dalam berbicara, apabila mereka dalam keadaan relaks atau senang.
Setiap takut, malu-malu atau agresif dapat merupakan akibat dari ketegangan emosi atau frustasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu atau situasi-situasi tertentu.
Pengaruh antara  emosi dan tingkah laku dapat terjadi dimana rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan, mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak/berdenyut, derasnya aliran darah/tekanan darah, sistem pencernaan mungkin berubah selama pemunculan  emosi.
D.   Peranan Guru dalam Mengembangkan Emosi Afeksi Anak Usia Dini
Dalam kaitannya dengan emosi yang cenderung banyak melamun dan sulit diterka, maka satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah konsiten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan anak seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Guru-guru dapat membantu mereka yang bertingkah laku kasar  dengan jalan mencapai keberhasilan dalam pekerjaan atau tugas sekolah sehingga mereka menjadi anak yang lebih tenang dan lebih mudah ditangani.
Dalam mengembangkan emosi afeksi anak guru mempunyai peranan yaitu guru memberikan acuan motivasi kepada anak dengan bentuk cara apa saja yang dapat meringatkan emosional anak yang sedang terjadi, sehingga dengan adanya motivasi yang diberikan emosi itu dapat berkurang.

BAB III
KESIMPULAN
     Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Perkembangan sosial individu dimulai sejak anak usia 18 bulan.
Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus.
Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang baik.
 Afeksi adalah menyangkut tentang perasaan terhadap seluruh objek pada suatu sikap, emosi dan perilaku.
 Afeksi terbagi atas 2 yaitu:
1.     Afeksi positif adalah sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma yang berlaku dimana individu  itu berada.
2.     Afeksi negatif adalah sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, penolakan atau tidak menyetujui suatu objek dimana individu itu berada.
 Menurut Erna Wulan Syaodih (2005: 46); >       Emosi adalah suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk  mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu. Dan Jenis emosi yang secara normal di alami adalah cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas cemburu, sedih dan lain-lain.



DAFTAR KEPUSTAKAAN
Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press Group, 2006).
Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.
LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI)
Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002

Tidak ada komentar: