Sabtu, 18 Januari 2014

RUANG PENDIDIKAN INS KAYUTANAM





Diajukan untuk memenuhi tugas bimbingan peserta didik


Disusun oleh :
Fahru Rozi A
Eka Setia
Zaenal Arifin
Aep
Yuli
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN ISLAM GARUT 2013






. KATA PENGANTAR
Syukur Alkhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT, Sholawat dan assalam kepada Rasullah Nabi Muhammad SAW. kami bersyukur atas rahmat, berkah dan karunia Allah SWT sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah mengenai PENDIDIKAN KAYU TANAM Makalah  ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PENGANTAR PENDIDIKAN. Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca serta menambah wawasan dan pengetahuan pembaca .
Dalam penulisan makalah ini tida sedikit hambatan yang dialami kami, namun berkat usaha, tekat dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Rasa hormat dan terima kasih yang setulusnya saya sampaikan kepada Bapak Drs. R.S.Kusmaryono M.pd   selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar pendidikan  atas segala bimbingan dan arahan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
                                                                                                                                                   kami menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan, sehingga kelompok kami mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah tersebut.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           


                                                                                                      Garut, Agustus  2013



Daftar Isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHLUAN
 Latar belakang masalah ...........................................................................................
 Rumusan masalah....................................................................................................
PEMBAHASAN
Ruang Pendidikan INS Kayutanam........................................................................
Masa Awal RP INS Kayutanam .............................................................................
RP INS Kayutanam.................................................................................................
Strategi Pembelajaran RP INS Kayutanam,............................................................
 Tingkat Pendidikan RP INS Kayutanam,..............................................................
 Zaman Kemerdekaan,.............................................................................................
 Ruang Pendidikan INS Kayutanam ......................................................................
 Masa Awal RP INS Kayutanam.............................................................................

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA



                                                 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
           Dr dulu sampai sekarang  pendidikanini  merupakan hal yang paling penting untuk membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik, pendidikan tidak lepas dari factor pembawaan dan
lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal yang tidak mudah untuk di jelaskan sehingga memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit. Telah bertahun-tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan lain-lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban, tentang perkembangan manusia itu sebenarnya bergantung kepada pembawaan ataukah lingkungan. Dalam hal ini kami akan memaparkan beberapa pendapat dari Ruang Pendidikan INS Kayutanam,  Masa Awal RP INS Kayutanam,  RP  INS  Kayutanam, Strategi Pembelajaran RP INS Kayutanam, Tingkat Pendidikan RP INS Kayutanam, Zaman Kemerdekaan, Ruang Pendidikan INS Kayutanam,  Masa Awal RP INS Kayutanam, dll. 
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kelompok kami mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penjelasan tentang kayu tanam INS?
2. Jaman apa saja kayu pendidikan kayu tanam ber diri?
3.apa sajakah tingkat pendidikan RP ISN kayu tanam ?


PEMBAHASAN

Moh. Syafei seorang yang berdarah Minang dilahirkan di Kalimantan Barat tepatnya di daerah Natan tahun 1895. Anak dari Mara Sutan dengan Indung Khadijah. Ia menamatkan di Sekolah Rakyat tahun 1908, masuk sekolah Raja (Sekolah Guru) lulus pada tahun 1914 dan kemudian mengikuti kursus guru gambar pada Bataviashe Kunstkring di Betawi,disamping itu ia juga mempelajari beberapa macam pekerjaan tanggan pada tukang-tukan Indonesia di Betawi dan Bogor seperti kepandaian mengerjakan tulang,tanduk,bamboo dan lain-lain. Karena berpendapat untuk memejukan Indonesia dengan cepat kaum ibu adalah salah satu tenaga penting bagi usaatersebut setibanya di Jakarta dari Bukit Tinggi dia lalu mengajar pada sekolah Krtini di pintu Besi Gunung Sahari,Jakarta denagn Murid pada permulaannya hanya 36 orang wanita.pada waktu itu anak-anak perempuan belum dibiasakan untuk meninggalkan rumah karena masih dalam pingitan.Dia menjadi guru pada sekolah Karftini selama 6 tahun dan meningkat pesat menjadi 800 orang lebih ketika ditainggalkannya pada tahun1927.Selama mengajar di sekolah kartini beliau juga diizinkan untuk mengerjakan pekerjaan tangan secara Fakultatif.dan juga dia bekerja pada surat kabar harian yang diterbitkan oleh bapak Alam Mara Sutan dan majalah migguan untuk pembaca dewasa dan majalah anak-anak sekolah rakyat pemerintahan Hindia Belanda dan sekolah –sekolah swasta Disela-sela kesibukannya menyempatkan diri untuk belajar menggambar Pada tahun 1916 dia menempuh Ujian mengikuti ujian Negara untuk menjadi guru gambar pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan lulus dengan hasil yang memuaskan.Beliau adalah anak Indonesia yang pertama yang mendapat kan Izasah tersebut.dan bahkan saat menyerahkan hasil ujian Juru bicara penguji berkata :”Hasil pekerjaan beliau sangat baik seandainya tuan adalah orang Belanda tuan akan mendapatkan nilai 9 atau 10 tetapi Karena tuan bangsa pribumi kami berikan nilai 8 untuk tuan .
Beliau juga aktif dalam gerakan politik semenjak tamat sekolah di Bukit Tinggi bahkan aktif dalam Budi Utomo ,membantu Wanita Putri Merdeka serta menjadi anggota partai Insulide pada tahun 1915 yang kemudian berubah menjadi Indische Partij .dibawah pimpinan Tiga Serangkai beliau memajukan usul pada Pemerintah Hindia Belanda supaya memudahkan Bahasa Belanda bagi anak-anak Indonesia.dalam tahun itu juga beliau mengajukan Mosi memintanpemerintah Hindia Belanda untuk membuat Parlemen bagi Indonesia .Dalam tahun 1917 pada kongres Insulide di Semarang beliau juga mengajukan usul pemerintahan Hindia Belanda untuk menukar “Punale Sanctie” dengan perjanjian buruh merdeka..
Beliau juga turut aktif dalam gerakan Dr.A.G. Niewenhuis seorang ahli pendidikan dan bahasa unutk mengajar bahasa pada anaka-anak usi 10 tahun ke atas dengan demikian bahasa asing dipelajari terlebih dahulu sebelum bahasa asing menjadi sendi yang kuat untuk mempelajari bahasa asing.hal ini disebabkan karena anak-anak yang berumur 6 tahun pada sekolah HIS diajarkan bahasa belanda yang membuat anak-anak zaman itu sangat terbebani.Gerakan itu berhasil dengan dibentuknya sekolah Schakel yang setraf dengan HIS tapi muridnya adalah tamatan sekolah kelas 3 sekolah Bumiputra adau rakyat.
Sesudah aktif dalam berbagai bidang tersebut di Indoesia selama lebih dari 10 tahun .Dia mencoba memberi tinjauan terhadap berbagai hal tentang keadaan di Indonesia .Dia ingin menambah tinjauannya tersebut dengan sudut pandang dari luar negeri khususnya dari Balanda karena tinjauan tersebut nantinya akn membawa manfaat bagi pendidikan Indonsia juga.
Moh. Syafei pada tanggal 31 Mei 1922 berangkat ke negeri Belanda menempuh pendidikan atas biaya sendiri. Belajar selama 3 tahun dengan memperdalam ilmu musik, menggambar, pekerjaan tangan, sandiwara termasuk memperdalam pendidikan dan keguruan.Di Belanda di melakuakan tinjauan ke baerbagai bidang seperti Ilmu dan tinjauan masyarakat sehingga dia tidak mengikuti pelajaran kelas seperti biasa tetapi lebih banyak mendapatkan pelajaran istimewa atau Privaat-oderwijs.dibidang pendidikan dia mendapati bahwa sekolah-sekolah swaasta lebih baik dari pada sekolah pemerintah terutama pada pendidikan dasar dan menengah
Pada tahun 1925 kembali ke Indonesia untuk mengabdikan ilmu pengetahuannya pada sekolah Kartii Jakarta . dan perguruan lain serta diangkat menjadi Ajunct Inspektur oleh pemerintah Hindia Belanda tetapi dia menolaknya karena ingin membuat sekolah dengan system sendiri.Setelah melakukan tinjauan di Indonesia dan diluar negeri maka lalu bersama Ayahnya Mara Sutan menyusun suatu program berdasarkan beberapa pertanyaan.”Bagaimana Hendaknya bentuk pendidikan bangsa Indonesia berdasarkan keadaan yang ada dari berbagai aspek”.sesudah itu muncullah garis arah yang penting untuk pegangan dalam melakukan pekerjaan pendidikan seperti berikut:
  • Berusaha mencapai Indonesia Mulia Sempurna
  • Pendidikan Umum dan Kejuruaan sedapat mungkin disatukan
  • Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar,Bahasa Belanda sekedar mengerti,bahasa Inggris aktif
  • Kebudayaan nasional sangat dipentingkan
  • Bakat dikembangkan
  • Pusat pemikiran diutamakan
  • Percaya dan berusaha atas tenaga sendiri
  • Rasa Kekeluargaan yang mendalam.
  • Biasa pada hidup sederhana
  • Contoh sebagai media pendidikan
  • Sebanyak mungkin pekerjaan diberikan pada pelajar sehingga mereka tidak hanya sebagai objek tetapi juga subjek
  • Menjadi manusia susila,bertubuh kuat dan sehat cerdas logis serta ulet dan gigih
  • Mempunyai raasa tanggung jawab terhadap keselamatan Nusa bangsa Indoesia serta berkprimanusiaan.
  • Menjadi manusia kreatif aktif dan kreatif imitative dan emosiolnal yang sehat
  • Usaha-usaha didasarkan atas koperasi
  • Bersebdikan pengetahuaan umum yang sederajat dengan MULO atau SMP diberikan pengetahuaan Umum
  • Tiga cara pengajaran dipergunakan:auditif,visual,monotorik-taktil
  • 50% untuk mengembangkan ilmu biasa dan 50% untuk perkembangan bakat,kejuruaan dan latihan untuk menjadi subjek
  • Pelajar dibiasakan dalam dua macam keadaan ,dalam keadaan serba kurang dan kecukupan

Dari berbagai tempat datang permintaan supaya beliau mendirikan sekolah yang dicita-citakanya itu.di Jakarta mendapat dukungan dari Thamrin dengan pertainya Kaum Betawi dan Pastot Wabbe yang memimpin perguruan kaholik serta budi Utomo,di Ambon di Makasar, medan dan Ujung pandang.sesudah dipertimbangkan maka pilihan jatuh untuk mendirikan di MinangKabau,yang menjadi factor pendorong adalah karena biasanya pemuda yang suka merantau ketempat lain.Tetapi di minangkabau sendiri menghadapai berbagai kendala karena disana sring terjadi pemberontakan dan udara politik yang hangat yang dihidupkan kaum politik dan islam.
Untuk mengatasi kendala itu dibuatlah kerjasama dengan perkumpulan pegawai kereta api dan tambang Umbilin yang dipimpin oleh ayahnya sendiri di Sumatra Barat yang mendapat kepercayaan penuh dari pemerintah Hindia Belanda kerjasama itu berjalan dengan baik selama lebih dari 10 tahun ,kemudian karena beban sekolah itu sudah bertambah banyak dan tidak dapat dipenuhi lagi oleh perkumpulan itu maka Tanggal 31 oktober 1926 diserahkan kepada M. Syafei untuk mengelolanya dengan tidak ada syarat apapun.
Kayutanam adalah sebuah nama desa kecil di Sumatera Barat sedangkan INS sebuah lembaga pendidikan yang merupakan akronim dari Indonesche Nederlandsche School dan kemudian tersohor dengan nama RP Indonesche Nederlandsche School (RP INS) Kayutanam. RP INS kayutanam tahun 1926 memiliki 75 orang siswa terdiri atas dua kelas (1A dan 1B) dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Gedung sekolah RP INS Kayutanam dibangun sendiri oleh siswa tahun 1927 terbuat dari bambu beratap rumbia.
Perkembangan selanjutnya INS yang sekarang berada di bawah tanggung jawabnya diusahakan supaya berkembang lebih cepat dari sebelumnya.Berpegang pada poin diatas yang ke delapan dan dengan pertolongan Tuhan yang Maha Esa hal itu dapat dilakukan.atas Jasa Dr.Sjofjan Rassat ,pemimpin rumah sakit di Kayu Tanam dan pemeimpin urusan kesehatan pada perguruan INS pada tahun 1935 perguruan INS dapat memekai tanah erpacht seluas 8 hektar di pelabuhan,3 kilometer di luar Kayu Tanam.sebelumya INS hanya menempati tanah selua 1 hektar tetapi tanah itu telah penuh dengan kelas sehingga tidak dapat menembah gedung ,sedangkan masih banyak tempat belajar yang kurang selain rumah guru dan asrama siswa.Tahun 1936 pemindahan dilakukan berangsur-angsur dan pada bulan November 1936 murid-murid sudah dapat belajar di Pelabihan
Proses pemindahan dari Kayutanam ke palabih selesai pada tahun 1939. Kemajuan terus tercapai dengan terbangunnya asrama dengan kkapasitas 300 orang dan 3 perumahan guru, dengan jumlah ,urid 600 orang, asrama dilengkapi dengan satu ruang makan dan dapur, 1 restoran, 1 gedung koperasi, 1 lapangan tennis, 1 tempat berenang dan bersampan, 1 tambak ikan, taman bacaan, 1 tempat bersenam, 1 ruang ibadah, 1 workshop (ruang teori dan praktek), 1 pesanggerahan, 1 ruang auditorium (teater dan paneran), 1 kebun percobaan, 1 ruang peternakan, 2 buah rumah peranginan, 1 tribun lapangan bola dengan kamar pakaian, ruang musik, 1 politeknik dan 8 ruang belajar Kolom renang disini dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa watermindednes pada pelajar karena letak Indonesia yang dikelilingi oleh lautan dihalaman depan INS di Pelabihan terdapat tanah seluas 20 hektar milik R. Sjofjan Rassat yang kemudian diserahkan untuk pemeliharaan ternak kerbau kolektif dan sawah-sawah serta pemerahan susu.tumbuhan-tumbuhan disini mengenai getah ,kelapa dan buah-biahan sedang dihalaman INS ditanami tanaman muda atau sayur.Pemeindahan dan pembangunan INS menelan banyak biaya untuk keperluan itu Ibu Chalidjah megizinkan menjual sebagian perhiasannya seharga enamribu gulden.untuk membayar pelunasan tersebut Biaya operasional ISN ini diperoleh dari berbagai kerajinan tangan siswa dan kreatifitas lainnya seperti dengan menggelar Pertunjukan dengan tiket terjangkau, termasuk tidak menerima subsidi dari pihak manapun termasuk dari pemerintah Belanda.Walaupun sebenarnya pihak Belanda bersedia memberikan segala macam bantuan tetapi semua bantuan itu dia tolak .Untuk engku sjafei sendiri Belanda disediakan berbagai macam kedudukan seperti menjadi asisten Lektor dalam Bahasa Indonesia di Universitas Leiden,menjadi Hoofdredaktur pada balai pustaka,serta menjadi Ajunct Inspektur pada pendidikan untuk anak-anak Bumiputra.Beliau lebih suka pada perguruan sendiri walaupun sulit tetapi merdeka.Tahun 31 oktober 1941 M.Sjafei berhenti sebagai orang yang mempunyai perguruan tersebut semua Inventarisnya diserahkan pada Nusa dan Bangsa Indonesia.
Landasan
• Berpikir logis dan rasional
• Keaktifan atau kegiatan
• Pendidikan masyarakat
• Memperhatikan pembawaan anak
• Menentang intelektualisme

Sebenarnya pada kenyataanya sistem pendidikan INS tidak memungkinkan menjadikan murid-muridnya sebagai seniman, karena di INS hanya menciptakan manusia Indonesia yang praktis dan mampu bekerja tangan. Artinya, pendalaman seni lukis tidak diberikan secara mendasar. Yang ada sekedar ilmu dasar untuk dikembangkan di luar sekolah. Yang menarik saat itu, terdapat mitos ditengah-tengah masyarakat, bahwa jika seseorang ingin menjadi besar pergilah ke luar Sumbar, terutama Pulau Jawa untuk belajar dan mendalami seni lukis yang sesungguhnya. Kolektivitas masyarakatpun tidak memberikan kemungkinan menentukan jalannya sendiri sesuai bakat ditengah-tengah masyarakat. Akibatnya anak berbakat sekalipun tidak mempunyai kemampuan mencatatkan namanya sebagai manusia pribadi besar dalam seni lukis. Kebanyakan murid-murid INS saat itu menjadi pelukis reklame, illustrator atau pekerja seni lainnya.
Tapi para pengajar disana tetap saja tekun dan selalu memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada murid-muridnya. Sang guru tidak mengajarkan bagaimana jadi pelukis, melainkan menanamkan semangat, sikap, motivasi dan dorongan kreativitasnya agar bisa menggambar dan melukis dengan baik dan benar. Anggapan murid hanya bisa menjadi pelukis reklame dan ilustrator secara perlahan mulai sirna. Diantara muridnya terdapat tokoh berkesinambungan dalam peta seni lukis nasional seperti Baharuddin MS, Syamsul Bahar, Mara Karma, Hasan Basri DT. Tumbijo, Montingo Busye, Zaini, Nashar, Amir Syarif, Arby Samah, Muslim Saleh, AA Navis, Mukhtar Jaos, Osmania dan lainnya.
Kemudian melalui muridnya, muncul organisasi Seniman Muda Indonesia (SEMI) di Bukittinggi tahun 1950-an dengan pendirinya AA. Navis dan Montingo Busye. Tahun 1960-an, muncul lembaga pendidikan formal jurusan seni rupa IKIP Padang (1963) serta SSRI Padang (1965) yang tahun 1977 berganti nama menjadi SMSR, tahun 1994 berubah lagi menjadi SMK Negeri 4 Padang.

Nilai-Nilai Filosofi
1) Nasionalisme
2) Develop mentalisme
Dalam kurikulum ini yang dikembangkan oleh RP INS Moh. Syafei yakni kurikulum pendidikan dasar yang tahun awalnya berupa pendidikan pra-sekolah. Dari segi tujuan operasional pendidikan kurikulumnya terdiri atas pendidikan umum dan kejuruan yang berpusat pada pekerjaan tangan. Alokasi waktu kerja tangan kelas 1 dan kelas 2 (satu setengah jam) perminggu, dan untuk kelas 3 (3 jam per-minggu). Kelas rendah ditekankan pada kerja mencontoh. Sementara teknik membaca yang merupakan keharusan menggunakan pendekatan individual, artinya setelah diterangkan oleh guru secara umum hanya satu murid saja yang berada di kelas sementara yang lainnya dikelas yang berdekatan.
Mata pelajaran olahraga/permainan rakyat diberikan 5 jam perminggu. Mata pelajaran kesenian (menyanyi) diberikan 2,5 jam setiap kelas dan di kelas 2 harus menggunakan bahasa Belanda yang diiringi oleh biola, seruling dan gitar.
Tingkat Pendidikan yang dikembangkan di INS Kayutanam adalah pendidikan dasar dimana untuk tahun-tahun awal sekolah hádala pendidikan prasekolah. Dari tujuan kurikulum maka pendidikan terdiri atas pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
Sekolah itu terdiri dua
· Ruang Rendah atau sekolah Rakyat yang 7 tahun lamanya
· Ruang Dewasa empat tahun sebagai sambungan reuang rendah
Mulai dari kelas 6 ruang rendah atau ruang Dewasa belajar pagi dan petang.lima kali seminggu petang-petang.murid-murid tamaatan HIS atau Schakelschool seperti berbgai macam pekerjaan tangan dan bahasa inggris yang telah dimulai dari kelas 7 ruang rendah.
Tamatan ruang dewasa yang hendak menjadi guru ditambah belajar satu tahun lagi dalam mata pelajaran yang diperlukan sambil belajar mengajar diruang rendah menurut beliau system yang sesui bagi bangsa yang hendak menjadi bangsa yang mulia adalah system yang memberi kesempatan bagi perkembangnya kreatifitas pelajar-pelajar sebanyak mungkin
Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dkembangkan di INS Kayutanam adalah :
· Bahasa Ibu (terdiri atas 3 aktifitas yaitu pasif, setengah aktif dan aktif)
· Menggambar (terdiri atas : menggambar bebas, menggambar menurut contoh (gambar orang lain, benda-benda buatan manusia, benda-benda alam),menggambar di luar kepala, kerangka, gelas, otak dll, menggambar garis lupus, dengan cata ir dan menggambar perspektif)
· Membersihkan sekolah dan kelas ( pembentukan tabita yang positif, bekerja tuntas dari awal hinggá akhir, tertib penggunaan alat dan langkag-langkah kerja harus diperhatikan serta menumbuhkan kecakapan sosial, komunikasi, kepemimpinan dan kerjasama
· Berkebun (prinsipnya sama dengan kebersihan sekolah Namur tahapannya dimulai dari persiapan, penanaman, pemeliharaan dan pemetikan hasil). Penekanannya untuk menjalani pelajaran berhittung
· Bermain-main (Kegiatan yang menyenangkan dilakukan berkelompok, melibatkan Kalah dan menang. Hal ini menanamkan rasa sportifitas, kebersamaan, dan kepemimpinan.
Pada RP INS Kayutanam siswa didorong menjadi siswa yang aktif artinya siswa dituntut untuk mengembangkan diri menjadi subjek yang kreatif Kalau seorang murid sekolah pertukangan membuat kursi menurut gambar yang sudah dibuatkan untuknya, anak itu sebenarnya hanya meniru saja dan bukan menciptakan.Itu lain hal nya dengan murid yang membuat gambar yang akan ditirunya kemudian atau klalau dia belum pandai mengambar maka ia dibiarkan untuk membuat kursi menurut pikirannya sendiri.cara yang kedua memberi kesempatan kepada simurid mendidik dirinya untuk megembangkan daya ciptanya.
Cara kedua inilah banyak dilakukan oleh sekolah INS .memang cara yang terakhir memerlukan biaya yang mahal,tetapi daya cipta yang ditimbulkan di jiwa simurid rasanya lebih mahal dari pada barang yang mungkin dirusakan .menurut cara pertama mungkin sekali yang dihasilkan kemudian bukan tukan yang mempunyai banyak daya cipta melainkan tukang yang mahir melaksanakan
Selain dari itu menurut beliau dunia ini penuh dengan bermacam-macam soal ,besar dan kecil ,mudah dan sukar. Pasti setiap orang menghadapi dan memecahkan soalnya masing-masing apabilaseorang yang dalam pendidikannya hanya yang mendapat latihan meniru saja ,baginya akan sulit untuk memecahkan persoalan yang dihadapainya.
Bagi latihan memecahkan soal diperguruan itu sianak sebanyak mungkin dihadapakan dengan sengaja pada berbagai-bagai yang selaras dengan keadaan sianak yang mesti dicobanya memecahkan sendiri terlebih dahulu misalnya :murid akan mengadakan kritik .kritik tersebut diserahkan kepada murid untuk dipergunakan bahan penyempurnaan buat mereka.
Selain dari pemecahaan soal –soal ilmiah yang diadakan dikelas atau didalam buku-buku yang dipelajari latihan pemecahan soal secara bebas sangat dipentingkan di INS.bagi keperluan latihan tersebut tiap-tiap kelas mempunyi perkumpulan musik ,bernyanyi ,sepak bola dan lain-lainya.disamping itu juga ada koperasi yang digunakan untuk praktek masak sederhana di ruang dapur koperasi.
  • CTL : Komponennya Konstrukivisme, inquiri, questioning,modeling, learning community, reflecting, autenthic assessment.
  • CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
  • Memanfaatkanlingkungan (alam takambang jadi guru)
  • Pendekatan SAVI : Somatic (Learning by moving and doing)
    Auditoric (learning hearing and teaching)
    Fisual (learning by observing and grafling
    Intellectual (learning by problem solving and reflecting)
  • Quantum Lerning :
  • PAKEM
RP INS Kayutanam menanamkan nilai luhur pada setiap siswanya seperti: Imtaq, kebangsaan, budi pekerti, tanggung jawab, jujur dan ihlas, mandiri, satria, empati, gigih/ulet, rendah hati (bersahaja)Evaluasi Proses Pembelajaran RP ISN Kayutanam:Evaluasi Proses,Evaluasi Produk
Pecahnya PD II 1941 INS diduduki secara paksa oleh Belanda dan proses pembelajaran terhenti. Setelah Jepang menang tahun 1942 RP INS berubah terjemahannya menjadi Indonesche Nippon School. Di waktu tetara Jepang berkuasa corak pendidikan di Sumatera Barat pada urnumnya mengalami perubahan yang besar. Semua nama sekolah dirubah dengan bahasa Jepang, yang dijadikan mata pelajaran wajib di setiap sekolah. Seikere (menghormat menghadap ke Jepang) harus dilakukan setiap pagi oleh guru dan murid secara bersama Taiso (senam masal) diwajibkan pada murid.Murid dilatih dengan latihan kemiliteran, seperti : Seinendan, Bogodan,Heiko, Giyugun, dan lain-lain yang semuanya ditujukan untuk kepentingan peperangan Jepang, yaitu Perang Asia Timur Raya.Di zaman ini pemebelajaran merosot tajam yang disebabkan oleh sulitnya memperoleh alat-alat pelajaran dan digunakan untuk bekerja serta berlatih demi kepentingan perang Jepang.
Pada zaman perang kemerdekaan INS ditutup.Gedung INS sendiri pernah beberapa kali dihancurkan pada tahun 1948 dihancurkan karena menjadi markas tentara Belanda yang ingin menjajah kembali diIndoneia.Tahun 1957/1958 kembali dihancurkan oleh tentara Indonesia karena keterlibatan Moh.Syafei dan beberapa pengurusnya atas pemberontakan PRRI ,INS dibiarkan terbelengkalai karena mereka mengungsi kepedalaman .
Pemerintah mendirikan Sekolah Guru Bantu (SGB) yang diserahkan sepenuhnya kepada Moh. Syafei. Dalam melanjutkan perjuangannya bidang pendidikan pada tahun 1952 mendirikan percetakan ”Sridharma” dan tersebar keseluruh Indonesia.INS yang telah hancur pada masa penjajahan Jepang dibangun kembali menurut rencana yang telah dibuat oleh engku Moh.Sjafei dan kemudian diteruskan oleh orang kpercayaan engku Sjafei yaitu Hamid serta dibantu oleh para alumni INS ,sampai engku Sjafei meninggal pada tahun 1973.Tahun 1980 setelah mendapat bantuan dari NOVIB, gedung INS dibangun kembali .
INS sekarang yang dikenal oleh masyarakat sekarang adalah singkatan dari Institut Nasional Sjafei bukan Indonesche Nederlandsche School , kini Dalam perkembangan sejarah, INS sempat pula terabaikan. Mungkin sadar bahwa INS adalah credential asset besar, Pemda kini mengembangkan INS menjadi sekolah unggulan di Sumatera Barat. hal itu dilaksanakan pada tahun ajaran 2006/2007 dengan memanfaatkan sekolah Institut Nasional Syafei (INS) Kayu Tanam. Sekolah ini diprioritaskan untuk anak-anak yang berprestasi namun kurang mampu Dipilihnya INS Kayu Tanam menjadi sekolah unggul, karena sekolah ini telah eksis sejak dulu dan cukup dikenal dikalangan masyarakat. Dari segi fasilitas pendukung, aset yang ada cukup memadai untuk dijadikan sekolah unggul.
Landasan Idiil
Pancasila yang merupakan sumber hukum dan digali dari kebudayaan-kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tanah air Indonesia
Sebagai tujuan dari landasan pendidikan Indonesia yang tertuang dalam RP ISN Kayutanam ada dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4
Landasan Operasional
Landasan operasional sudah tertuang dalam GBHN yang merupakan rintisan dari RP INS Kayutanam yang direalisasikan dalam bentuk Sisdiknas yakni membentuk watak bangsa Indonesia seutuhnya.


Landasan dan Niai-Nilai Filososfi RP INS Kayutanam
Setelah kemerdekaan landasan tersebut dikembangkan menjadi dasar-dasar pendidikan Republik. Indonesia :
1) Ketuhanan Ynag Maha Esa
2) Kemanusiaan
3) Kesusilaan
4) Kerakyatan
5) Kebangsaan
6) Gabungan antara pendidikan ilmu umum dan kejuruan
7) Percaya pada diri sendiri juga dari Tuhan
8) Berahlak (bersusila) setinggi mungkin
9) Bertanggung jawab atas keselamatan nusa dan bangsa
10) Berjiwa aktif positif dan aktif negatif
11) Mempunyai daya cipta
12) Cerdas, logis dan rasional
13) BeRPerasaan tajam, halus dan estetis
14) Gigih atau ilet yang sehat
15) Correct atau tepat
16) Emocional
17) Jasmani sehat dan kuat
18) Cakap berbahasa Indonesia
19) Sanggup hidup bersusah paya dan sederhana
20) Sanggup mengerjakan pekerjaan dengan alat serba kurang
21) Sebanyak mungkin memakai kebudayaan nasional waktu mendidik
22) Waktu mengajar peran guru sebanyak mungkin menjadi obyek dan murid-murid menjadi obyek, bila hal ini tidak mungkin barulah para guru mnjadi subyek dan murid menjadi obyek.
23) Sebanyak mungkin para guru mencontohkan pelajaran-pelajarannya, tidak hanya pandai menyuruh saja
24) Diusahakan supaya pelajaran mempunyai darah kesatria, berani karena benar
25) Mempunyai jiwa konsetrasi
26) Pemeliharaan (perawatan) sesuatu usa
27) Menepati janji
28) a. Sebelum pekerjaan dimulai dibiasakan menimbangnya dulu sebaik-baiknya
b. Kewajiban harus dipenuhi
29) Hemat
Bila kita perhatikan konsep dan nilai-nilai RP INS Kayutanam sangat sejalan dengan UU Pendidikan No 20 Th. 2003 Pasal 26 yang menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan pendidika yang bermakna, menyenangkan, kreatif dinamis dan dialogis. UU ini telah diperkuat oleh PP No 19 2004 tentang BSNP. Kemudian BSNP melahirkan 8 standar nasional pendidikan dimana salah salah satunya adalah standar proses. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk beRParsitipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandiriansesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Adapun strategi implementasi konsep dan nilai-nilai RP INS Kayutanam adalah :
  • Sosialisasi konsep dan nilai INS kepada Kepala Dinas, Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru
  • Mengadakan diklat untuk guru-guru
  • Mengadakan sekolah percobaan yang melaksanakan nilai-nilai INS Kayutanam
    Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk beRPartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertra didik”. Selain semua kriteria tersebut ditegaskan pula pada ayat (2) bahwa dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladan
Selain itu dasar INS telah terwujud melalui SGA pilot Proyek ditasikmalaya,SBG pilot Proyek di Sumedang dan akhirnya gagasan yang hendaknya memberikan suatu keterampilan kepada kelulusannya yang akan langsung terjun dalam masyarakat





Setelah kita melihat perkembangan yang terjadi pada RP INS Kayutanam maka kesimpulan yang dapat kita ambila dari pembahasan ini adalah bahwa berdirinya RP INS Kayutanam yang dipelopori oleh M.Sjefei ini bertujuan untuk membangun pendidikan masyarakat Indonesia kearah yang baru yaitu memberikan kesempatan bagi berkembangaya kreatifitas siswa seluas-luasnya.karena pendidikan Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu kurang memperhatikan perkembangan rasa, kecakapan dan ketangkasa dan hanya memperhatikan aspek kognitif saja.
Said ,Muh Prof.Dr ,Pendidikan Abad Keduapuluh dengan Latar Belakang Budayanya. Jakarta : Mutiara ,1981
___,Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia,Jakarta :Departemen Pendidikan ,1996
Ibrahim,Thalib, Pendidikan Mohd.Sjafei: INS Kayutanam,Jakarta: Mahabudi,1978
Navis,A.A, Filsafat dan Strategi Pendidikan M.Sjafei :Ruang Pendidikan INS Kayutanam,Jakarta: Grasindo,1996
http://www.iti-ins.com, website resmi INS Kayutanam

Tidak ada komentar: